Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara soal tambang nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat yang kini ramai disorot. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian ESDM, Tri Winarno menyebut tidak ada masalah di lokasi tambang nikel tersebut.
Hal itu diungkapkannya usai mendampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengecek langsung lokasi tambang nikel yang dikelola PT Gag Nikel. Kunjungan itu dilakukan untuk melihat situasi operasi tambang yang kini ramai disorot netizen.
“Kita lihat juga dari atas tadi bahwa sedimentasi di area pesisir juga tidak ada. Jadi overall ini sebetulnya tambang ini nggak ada masalah,” kata Tri, dilansir infoFinance dari laman resmi Kementerian ESDM, Minggu (8/6/2025).
Pihaknya mengaku sudah menurunkan tim Inspektur Tambang, untuk melakukan pengecekan di beberapa Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) di Raja Ampat. Nantinya juga akan dievaluasi secara menyeluruh dan diserahkan rekomendasi untuk Menteri ESDM mengambil keputusan terhadap tambang tersebut.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Kalau secara overall, reklamasi di sini cukup bagus juga tapi nanti kita tetap reportnya dari Inspektur Tambang nanti seperti apa, terus kemudian nanti kita hasil dari evaluasi yang kita lakukan dari laporan Inspektur Tambang kemudian kita eksekusi untuk seperti apa nanti,” tandasnya.
Direktur Pengembangan Usaha PT. Aneka Tambang (Antam) yang merupakan induk perusahaan PT Gag Nikel, I Dewa Wirantaya menjelaskan, PT. Gag Nikel wajib menjalankan kaidah pertambangan yang baik dengan menaati prosedur teknis, lingkungan, dan peraturan-peraturan yang berlaku terhadap pengelolaan area pertambangan di Pulau Gag.
“Seperti kita saksikan bersama, semua stakeholder bisa melihat di sini kita melakukan ketaatan reklamasi, penahan terhadap air limpahan tambang dan sebagainya. Tentunya harapan kita, kehadiran PT GAG Nikel di sini bisa memberikan nilai tambah, selain sebagai entitas bisnis, sebagai BUMN, kita juga sebagai agent of development memberikan nilai tambah bagi stakeholder, terutama masyarakat yang ada di Pulau Gag ini,” jelasnya.