Beredar kabar bahwa anggaran bencana untuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tahun 2025 dipotong hingga ratusan miliar rupiah. Gubernur Sumut Bobby Nasution pun membantah informasi itu.
Berdasarkan unggahan video viral yang dilihat infoSumut, Kamis (11/12/2025), menampilkan saat Bobby dan istrinya, Kahiyang Ayu tengah berjoget gemoy. Video itu saat Bobby mengampanyekan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 lalu.
Narasi unggahan itu menyebutkan bahwa Bobby memangkas anggaran bencana daerah. Belanja Tak Terduga (BTT) yang pada masa Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni sebesar Rp 843,1 miliar dipotong menjadi Rp 98,3 miliar dalam Perubahan APBD 2025.
Pengunggah menyebut anggaran itu dipotong 88 persen atau sebesar Rp 744,4 miliar.
Bobby pun mengklarifikasi kabar yang beredar itu dan membantahnya. Dia pun mempertanyakan pihak yang mengatakan adanya pemotongan anggaran itu.
“Yang ngomong siapa itu (ada pemangkasan)?” kata Bobby menjawab pertanyaan wartawan.
Mantan Wali Kota Medan itu menyebut anggaran bencana yang disahkan bersama DRPD, yakni sebesar Rp 123 Miliar dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2025.
“Boleh silakan dilihat dari R-APBD 2025, kalau dibilang diawal angkanya Rp 800 miliar (lebih), bukannya dari R-APBD yang disahkan bersama-sama dengan DRPD itu angkanya Rp 123 Miliar,” ucapnya.
Bobby menjelaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat yang dijalankan pada tahun 2025 ini juga berpengaruh pada anggaran tersebut.
“Sesuai dengan Inpres nomor 1 tahun 2025 kan kita ada efisiensi, kita disuruh efisiensi, kita efisiensikan. Nah pertanyaannya efisiensi uangnya ditaruh dimana, kan nggak mungkin nggak kita cantumkan,” ujar Bobby.
Dia menjelaskan bahwa anggaran yang efisiensi dipindahkan ke Belanja Tak Terduga (BTT) yang juga digunakan untuk pembayaran bonus Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) tahun 2024 lalu.
“Diletakkan lah uangnya di BTT, tapi sebelumnya kita lihat dulu ya, BTT yang dianggarkan dari awal itu sudah digunakan untuk PON, pembayaran atlet yang saat itu tidak semua dialokasikan, baik bonus atlet PON maupun Peparnas,” tuturnya.
Kemudian, kata Bobby, ada juga BTT yang digunakan untuk perbaikan infrastruktur di Nias Barat, yang sebelumnya juga tidak dialokasikan di APBD.
“Lalu untuk Nias Barat, yang jembatannya terputus itu menggunakan BTT juga, karena tidak dianggarkan sebelumnya, jadi Rp 800 miliar itu kalau mau dilihat dari R-APBD silahkan buka, berapa angkanya itu saya rasa,” katanya.







