Apple Akan Bangun Pabrik AirTag di Batam, Indonesia

Posted on

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple, akan berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, mengungkapkan bahwa lokasi pabrik tersebut akan berada di Kecamatan Nongsa, Batam.

“Pembangunan pabrik Apple di Kawasan Tunas Industrial Prima, Kecamatan Nongsa,” kata Amsakar, Senin (5/5/2025).

Amsakar menyebut hal itu diketahuinya dari laporan pengelola Kawasan Tunas kepada dirinya. Ia menyebut Apple berencana akan menggunakan salah satu gedung tenan di kawasan industri tersebut.

“Kemarin, tim dari Kawasan Tunas ada menyampaikan, bahwa akan ada launching untuk aktivitas. Rencananya salah satu tenan di kawasan itu akan digunakan untuk lokasi investasi Apple,” ujarnya.

Amsakar mengatakan dalam pertemuan dirinya dengan perwakilan tunas industri, tidak dijelaskan secara detail. Namun ia memastikan lokasi kawasan tunas industri akan jadi lokasi pabrik Apple.

“Produknya apa dan seperti apa tidak disampaikan detail. Tapi ada sedikit presentasi, Apple ini mau setelah running baru mereka publish. Yang pasti di sana akan jadi lokasi,” ujarnya

Amsakar menyebut bahwa dalam waktu dekat, sebelum pembangunan pabrik Apple mulai dikerjakan, akan dilakukan peresmian. Ia memastikan bahwa peresmian tersebut akan berlangsung tahun ini.

“Rencananya dalam waktu dekat, (pastinya) tahun ini,” ujarnya.

Melansir infoFinance, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan pada minggu lalu memastikan investasi pabrik AirTag dari raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Apple di Batam tetap berlanjut. Apple disebut sudah memberi lahan dan serius membangun pabrik itu.

Terkait kapan pabrik itu akan dibangun, Nurul belum bisa memastikan. Namun, berdasarkan pertemuan terakhir dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Apple menyatakan sudah membeli lahan untuk pabrik.

“Terakhir pertemuan dengan pak menteri itu mereka menyampaikan sudah land acquisition dan mereka akan membangun di sana, yang yang pastinya kalau mereka sudah membeli lahan tidak mungkin tidak akan berinvestasi,” ujarnya di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

Terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif resiprokal 32% ke Indonesia, Nurul menyebut, hal itu berpotensi mengganggu rencana investasi Apple di Indonesia. Namun, mengingat Apple merupakan perusahaan asal AS, ia yakin pemerintahan Trump akan memperhitungkan ini.

Meski Apple beroperasi di luar AS, kontribusinya bakal tetap dirasakan oleh ekonomi negeri Paman Sam. Apalagi Apple merupakan salah satu raksasa teknologi kelas dunia.

“Tapi karena kita tahu bahwa Apple ini menguasai dunia sekalipun dia tidak berlokasi di Amerika kan pada akhirnya GNP-nya akan dinikmati juga oleh Amerika, untuk kontribusi terhadap ekonomi,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *