Amerika Serikat (AS) menyerang fasilitas nuklir di Iran. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengkhawatirkan ketegangan semakin tajam usai serangan AS, sedangkan sejumlah negara Amerika Latin mengkritik serangan tersebut.
Dilansir infoNews dari CNN, Minggu (22/6/2025), Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan serangan AS terhadap Irang membuta ia “sangat khawatir”. Guterres menyerukan perdamaian dan memperingatkan agar serangan tersebut tidak memicu terjadinya eskalasi lebih lanjut di kawasan yang bergejolak itu.
“Saya sangat khawatir dengan penggunaan kekuatan oleh Amerika Serikat terhadap Iran hari ini. Ini adalah eskalasi yang berbahaya di kawasan yang sudah berada di ujung tanduk–dan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” kata Antonio Guterres.
“Ada risiko yang semakin besar bahwa konflik ini dapat dengan cepat lepas kendali–dengan konsekuensi yang sangat buruk bagi warga sipil, kawasan, dan dunia.”
Guterres lantas mendesak semua negara anggota PBB untuk melakukan de-eskalasi, sesuai dengan kewajiban mereka terhadap piagam PBB dan hukum internasional. “Tidak ada solusi militer. Satu-satunya jalan ke depan adalah diplomasi,” tulisnya.
Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel dalam sebuah postingan di X, mengutuk keras sserangan tersebut dan memperingatkan bahwa hal itu dapat memperluas konflik di wilayah tersebut.
“Kami mengutuk keras pemboman AS terhadap fasilitas nuklir Iran, yang merupakan eskalasi berbahaya dari konflik di Timur Tengah,” tulisnya. “Agresi ini sangat melanggar Piagam PBB dan hukum internasional dan menjerumuskan manusia ke dalam krisis dengan konsekuensi yang tidak dapat diubah.”
Presiden Chili Gabriel Boric juga mengutuk kerasserangan AS terhadap Iran, menulis: “Kami menuntut dan membutuhkan perdamaian.”
Kementerian Luar Negeri Venezuela turut mengutuk apa yang disebutnya “agresi militer terhadap Iran,” dalam sebuah pernyataan. Yang lain menyerukan dialog dan de-eskalasi.
Kementerian luar negeri Kolombia mendesak semua pihak untuk melanjutkan negosiasi sebagai “satu-satunya jalan keluar yang bertanggung jawab dan langgeng dari krisis saat ini,” sementara kementerian luar negeri Meksiko menulis di X: “Memulihkan koeksistensi damai di antara negara-negara di kawasan itu tetap menjadi prioritas tertinggi.”
Kelompok Palestina Hamas mengutuk serangan AS terhadap Iran, menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional dalam sebuah pernyataan. “Agresi brutal ini adalah eskalasi berbahaya, kepatuhan buta terhadap agenda (Israel), pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” kata Hamas
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Kelompok Palestina yang memiliki hubungan kuat dengan Iran ini mengatakan serangan itu “melanggar semua norma dan konvensi internasional,” dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban AS dan Israel.
Baca selengkapnya