Iblis dalam Islam dikenal sebagai makhluk yang durhaka dan terkutuk. Penyebab utama ia diusir dari surga dan dilaknat oleh Allah SWT karena menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam AS.
Sebelum menjadi sosok yang kita kenal sekarang, ia dahulu memiliki nama dan kedudukan yang sangat mulia. Lantas, siapakah dia?
Sosok tersebut adalah Azazil. Ia adalah raja para iblis.
Dilansir infoHikmah dari buku Eksistensi Dunia Roh karya Sudiyono, nama asli Iblis adalah Azazil. Nama ini berasal dari bahasa Arab Kuno, merupakan gabungan dari kata “Aziz” yang berarti terhormat atau kuat, dan “Eil” yang merujuk pada penamaan Allah SWT.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Sehingga dengan demikian, Azazil bisa diartikan sebagai “makhluk yang dihormati dan kuat di hadapan Allah SWT.” Namun, ada juga pendapat lain yang menyebut bahwa nama aslinya adalah al-Harits.
Azazil diciptakan dari api. Ia adalah pemimpin atau raja iblis dalam Islam.
Dialah yang menjadi panglima bagi kelompok iblis dan setan dari kalangan jin dan manusia.
Azazil, sebelum Nabi Adam AS diciptakan, memegang kedudukan yang sangat tinggi. Bahkan Azazil pernah menjadi pemimpin para malaikat, dengan julukan Sayyid al-Malaikat.
Selama puluhan ribu tahun, ia menjabat sebagai bendahara surga, atau Khazin al-Jannah.
Menurut buku Manusia (Purba) Sebelum Adam karya Arjuno Resowiredjo, Azazil digambarkan memiliki rupa yang sangat menawan dengan wajah cemerlang dan empat sayap. Selain itu Azazil juga dikenal cerdas, rajin beribadah, dan menjadi kebanggaan para malaikat.
Selama puluhan ribu tahun, Azazil tekun beribadah, mulai dari langit pertama hingga ketujuh. Ia bahkan turun ke bumi untuk beribadah setelah Allah SWT memusnahkan bangsa jin yang berbuat kerusakan.
Ia juga pernah menjabat tugas-tugas mulia, di antaranya:
Secara total, Azazil telah lebih dari 185.000 tahun mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT. Karena ketaatan dan ibadahnya yang luar biasa, ia bahkan dijuluki sebagai Iblis al-A’ziz (makhluk Allah yang paling mulia) dan Azazil (panglima besar para malaikat).
Setelah Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS, kisah mulia Azazil pun berubah drastis. Dijelaskan dalam buku Penampakan Setan Sepanjang Sejarah karya Manshur Abdul Hakim, bahwa setelah Nabi Adam AS sempurna, Allah lantas memerintahkan seluruh makhluk, termasuk Azazil, untuk bersujud kepadanya.
Namun, Azazil menolak. Azazil merasa lebih baik karena Nabi Adam diciptakan dari tanah. Dalam Surah Shad ayat 76, ia berkata:
قَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ
Artinya: “Aku lebih baik daripadanya. Karena, Engkau telah ciptakan aku dari api, sedangkan ia (Adam) Engkau ciptakan dari tanah”
Dosa keangkuhan inilah yang membuat Azazil membangkang. Menanggapi kesombongan tersebut, Allah SWT berfirman dalam Surah Shad ayat 77:
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَاِنَّكَ رَجِيْمٌۖ
Artinya: “Keluarlah darinya (surga) karena sesungguhnya kamu terkutuk.”
Sejak saat itu, Azazil dikutuk dan diusir dari surga, dan wajahnya yang dulu rupawan kini menjadi sangat buruk sebagai hukuman atas kesombongannya. Kisah Azazil menjadi pelajaran berharga tentang bahaya kesombongan, yang bahkan dapat menghancurkan kedudukan mulia yang telah dibangun selama ribuan tahun.
Wallahu a’lam.
Artikel ini telah tayang di infoHikmah, baca selengkapnya
