Bajing Loncat Kepergok Hendak Curi Barang dari Truk di Medan, Sopir Dikeroyok

Posted on

Komplotan bajing loncat mengeroyok sopir truk di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Peristiwa itu berawal dari sejumlah pelaku yang mencuri dari truk korban.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan Iptu Agus Purnomo mengatakan peristiwa itu terjadi di SPBU Kayu Putih, Kecamatan Medan Deli, Senin (8/12/2025). Saat ini, ada salah satu pelaku bernama Genta (20) yang ditangkap pada Rabu (10/12).

“Setelah menerima laporan dan informasi terkait aksi penganiayaan terhadap sopir truk di SPBU Kayu Putih, kami bersama Polsek Medan Labuhan langsung melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan, diperoleh informasi keberadaan tersangka Genta yang diduga kuat terlibat dalam aksi tersebut,” kata Agus, Kamis (11/12).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Agus, pelaku Genta mengeroyok korban itu bersama lima pelaku lainnya. Saat ini, pihak kepolisian masih memburu para pelaku.

Selain mengamankan pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti, seperti gunting, obeng, pisau, kunci-kunci dan tang.

“Dalam interogasi, tersangka Genta mengakui melakukan penganiayaan bersama lima rekannya yang saat ini masih dalam pengejaran. Proses pengembangan terus dilakukan untuk menangkap para pelaku lainnya,” jelasnya.

Kapolsek Medan Labuhan Kompol Tohap Sibuea mengatakan awalnya ada sejumlah pelaku yang hendak mencuri barang dalam truk korban. Saat kejadian, korban tengah mengantre untuk mengisi minyak di SBPU itu.

“Itu bajing loncat. Jadi, truk itu sudah berjejer nunggu antrean minyak. Si sopir truk ada bawa barang, diambil mereka barangnya dari dalam truk korban,” Tohap saat dikonfirmasi infoSumut.

Tohap menyebut yang melakukan bajing loncat itu berjumlah beberapa orang dan sudah saling kenal dengan korban. Namun, saat kejadian itu, aksi pelaku dipergoki oleh korban.

Alhasil terjadi cekcok dan perkelahian antara korban dan pelaku. Belakangan, pelaku pergi memanggil teman-temannya dan mengeroyok korban.

“Jadi, mereka ini sebenarnya sudah saling mengenal dahulunya, cekcok, sempat berantem korban sama pelaku, pelaku memanggil kawannya, balik lagi,” sebutnya.