Ada beberapa perbuatan yang tanpa disadari bisa menghapus pahala seorang muslim. Berikut ini tujuh perbuatan buruk yang harus dihindari.
Dilansir infoHikmah, setiap umat Islam sebaiknya mengerjakan amal ibadah dan kebaikan. Amal kebaikan itu harus dijaga agar tidak terhapus dengan sia-sia.
Lantas, apa saja perbuatan yang bisa menghapus pahala seseorang?
Dilansir infoHimah, ini tujuh perbuatan yang bisa menghapus pahala
1. Syirik
Syirik adalah menyekutukan Allah SWT. Dalam Islam, perbuatan ini tergolong dosa besar dan harus dihindari.
Sebab perbuatan syirik bisa menghapus amalan seseorang. Allah SWT berfirman dalam surah Al An’am ayat 88,
ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهْدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Artinya: “Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”
2. Hasad
Menurut buku Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak yang ditulis Masan AF, hasad sama artinya dengan dengki. Orang yang memiliki sifat ini tidak senang terhadap orang lain yang mendapat nikmat dari Allah SWT.
Biasanya, mereka yang dengki akan selalu iri hati melihat orang lain hidup senang. Hasad termasuk akhlak tercela yang dilarang oleh Allah SWT dan rasul-Nya.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Janganlah kamu dengki mendengki, jangan putus memutus hubungan persaudaraan, jangan benci membenci, jangan pula belakang membelakangi dan jadilah kamu semua hamba Allah seperti saudara, sebagaimana yang diperintahkan Allah kepadamu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Hasad dapat menghapus amal kebaikan atau pahala seseorang. Terkait hal ini dijelaskan juga dalam hadits Rasulullah SAW,
“Jauhkanlah dirimu dari sifat dengki, karena dengki itu memakan semua kebaikan, sebagaimana api menghanguskan kayu bakar.” (HR Abu Dawud)
Sifat hasad menjadikan hati seseorang kotor dengan perasaan seburuk-buruknya. Karena hatinya kotor, maka amal ibadah yang mereka perbuat jadi sia-sia. Sebab, semua itu terhapus oleh sifat-sifat dengkinya
3. Maksiat ketika Sendiri
Bermaksiat saat sendirian bisa menghapus pahala kebaikan sebesar gunung. Hal ini disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW.
Dari Tsauban RA, Nabi SAW bersabda,
“Niscaya aku mengetahui suatu kaum dari umatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa banyak kebaikan sebesar Gunung Tihamah yang putih, tetapi kemudian Allah menjadikannya (hancur lebur) seperti debu berterbangan.”
Tsauban bertanya, “Ya Rasulullah, jelaskanlah sifat-sifat mereka kepada kami agar kami tidak menyadarinya.”
Beliau menjawab, “Mereka masih termasuk saudara kalian sendiri. Mereka melakukan ibadah malam sebagaimana yang kalian lakukan. Akan tetapi, jika sedang sendirian mereka berani melanggar larangan-larangan Allah.” (HR Ibnu Majah)
4. Ujub
Imam Al Ghazali dalam Minhaj al-‘Abidin ila Jannah-nya yang diterjemahkan M Rofiq mendefinisikan ujub sebagai sifat merasa besar terhadap amal saleh yang dilakukan. Orang yang ujub merasa dirinya lebih mulia dan layak masuk surga dibanding manusia lainnya.
Ujub dapat membuat pahala muslim terhapus. Menurut buku Dahsyatnya Ikhlas oleh Mahmud Ahmad Mustafa, Rasulullah SAW pernah menceritakan kepada para sahabat bahwasanya ada seseorang yang berkata,
“Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.” Allah SWT berfirman, “Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si fulan Sesungguhnya Aku telah mengampuni dosanya dan Aku telah menghapus amalmu.” (HR Muslim)
Turut dijelaskan dalam buku Wonderful Honour oleh Brilly El Rasheed, Imam Al Munawi menyebut bahwa Rasulullah SAW mengatakan ujub dapat menghapus amal shalih 70 tahun. Sesungguhnya 70 tahun bukanlah angka pasti melainkan kisaran untuk waktu yang panjang dan lama sebagaimana disebutkan dalam kitab Faidh Al Qadir.
Imam Al Munawi mengutip Syarah Imam Al Haramain yang diriwayatkan Imam Al Ghazali bahwa yang dihapus bukan pokok pahala amal selama 70 tahun, tapi hanya menghapus pelipatan pahala dari amal.
5. Mengungkit Sedekah yang Diberikan
Mengungkit sedekah yang sudah diberikan bisa menyakiti hati penerima sedekah. Mengutip buku 100 Kesalahan dalam Sedekah tulisan Reza Pahlevi Dalimuthe, orang yang berbuat demikian tidak akan mendapatkan ganjaran dari sedekahnya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 264,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُۥ وَابِلٌ فَتَرَكَهُۥ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”
6. Zalim
Zalim adalah dosa yang merusak kehidupan atau sekelompok orang. Perbuatan ini juga membuat sengsara bagi orang yang terzalimi.
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa pelaku zalim akan terhapus pahala kebaikannya. Nabi Muhammad SAW bertanya kepada para sahabat,
“Apakah kalian tahu siapa orang yang bangkrut itu?” Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.”
Rasulullah SAW bersabda,
“Orang yang bangkrut dari umatku ialah, orang yang datang pada hari kiamat membawa (pahala) salat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia suka mencaci maki dan (salah) menuduh orang lain, makan harta orang lain, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang yang terzalimi itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikan pelaku zalim. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka.” (HR Muslim)
7. Ghibah
Ghibah sama artinya dengan bergunjing. Orang yang ghibah membicarakan keburukan bahkan aib orang lain saat orang yang dighibahkan tidak ada.
Dosa ghibah dapat menghapuskan pahala atau amal kebaikan seseorang. Menurut kitab Nashaihul ‘Ibad oleh Syekh Nawawi Al Bantani yang diterjemahkan Ach Fairuzzabadi, Nabi Muhammad SAW menyebut terkait empat perangai yang melekat pada manusia dan bisa hilang karena empat perkara lainnya.
“Ada empat permata (perangai yang melekat) pada diri anak Adam yang dapat dihihilangkan dengan empat perkara lainnya (dari sifat tercela), yakni: akal, agama, haya’ (rasa malu), amal saleh. Kemarahan dapat menghilangkan akal (sehat). Hasud (dengki) dapat menghilangkan agama. Tamak dapat menghilangkan haya’ (rasa malu). Ghibah dapat menghilangkan amal saleh.”
Dijelaskan dalam buku Ramadhan Bersama Nabi Tafsir dan Hadis Tematik di Bulan Suci oleh Rosidin, ghibah menjadi satu hal yang menyebabkan amal kebaikan manusia tak diterima oleh malaikat penyeleksi pada setiap pintu langit. Dengan demikian, muslim harus menghindari ghibah agar amal kebaikan yang dilakukannya tidak sia-sia.
Naudzubillah min dzaalik. Semoga kita dijauhi dari sifat-sifat buruk yang dapat menghapus amal kebaikan kita. Aamiin.
Baca selengkapnya