Basarnas Medan menghentikan pencarian dua penumpang minibus yang hilang usai mobil terjun ke Sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara (Sumut). Penghentian dilakukan setelah tim SAR melakukan operasi pencarian selama 7 hari.
“Kami telah berupaya maksimal dengan melibatkan berbagai potensi SAR, menyisir aliran sungai, pencarian dengan scouting darat, dan melakukan pemantauan menggunakan drone thermal. Namun sampai hari terakhir, kedua korban belum ditemukan. Dengan berat hati, kami menyatakan operasi SAR ditutup dan akan dilanjutkan dengan pemantauan,” kata Kepala Kantor Basarnas Medan Hery Marantika, Rabu (30/4/2025).
Hery menyampaikan duka cita atas kejadian tersebut. Dia juga turut mengucapkan permohonan maaf karena belum bisa menemukan para korban.
“Kami atas nama keluarga besar Basarnas Medan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami memahami betapa besar harapan keluarga dan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila upaya kami belum mampu memenuhi harapan tersebut,” jelasnya.
Untuk diketahui, peristiwa itu terjadi di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jahe, Pakpak Bharat, Rabu (23/4). Minibus tersebut berangkat dari Sinabang Aceh hendak menuju Jambi. Setibanya di lokasi kejadian, minibus itu mengalami kecelakaan dan terjun bebas ke Sungai Lae Kombih.
Berdasarkan data Basarnas Medan, ada tiga orang penumpang yang hilang, yakni Heri (50), Gigi (40) dan Zuato Balkiah (37) yang merupakan warga Desa The Hok Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi.
Basarnas mengaku mengalami kendala dalam proses pencarian para korban. Kendala-kendala itu, seperti arus sungai yang cukup serta area bibir sungai yang licin. Setelah dilakukan proses pencarian, salah satu korban bernama Heri ditemukan pada Minggu (27/4).
“Kami menghadapi tantangan berupa kondisi arus sungai yang cukup deras, tingginya tebing dan licin di sepanjang bibir sungai,” kata Hery, Jumat (25/4).