Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa berjalan kaki selama total lima jam setiap pekan dapat menurunkan risiko berbagai kanker pada sistem pencernaan, seperti kanker usus besar, hati, dan pankreas. Namun, manfaat ini baru terasa apabila aktivitas tersebut dilakukan secara rutin dan konsisten selama 30 tahun.
Penelitian dipimpin oleh Dr. Yiwen Zhang dari Harvard TH Chan School of Public Health, yang menganalisis data dari tiga kelompok besar di Amerika Serikat, melibatkan 231.067 partisipan yang dipantau selama kurang lebih 32 tahun.
“Aktivitas fisik mungkin memiliki efek anti-kanker sistemik, seperti meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan peradangan, dan memperkuat fungsi kekebalan tubuh,” ujar Dr Zhang dikutip infoHealth dari Daily Mail, Sabtu (1/11/2025).
Saat penelitian dimulai, seluruh peserta tidak memiliki riwayat kanker atau penyakit jantung. Mereka mengisi survei berkala setiap 2-4 tahun terkait riwayat kesehatan, kebiasaan olahraga, dan pola makan. Lebih dari 90 persen peserta secara konsisten melaporkan data mereka.
Jenis kegiatan fisik yang diamati meliputi berjalan, jogging, berlari, bersepeda, berenang, tenis, dan berbagai olahraga aerobik lain, termasuk aktivitas ringan dan pekerjaan fisik di luar ruangan. Angkat beban dan jumlah tangga yang dinaiki juga ditambahkan dalam survei lanjutan.
Selama penelitian berlangsung, ada 3.791 kematian akibat kanker, dan total terdapat 6.358 kasus kanker saluran pencernaan yang terverifikasi melalui rekam medis.
Studi ini menemukan bahwa pada orang sehat berusia 40-75 tahun, semakin tinggi tingkat aktivitas fisik saat waktu luang, semakin rendah pula risiko terkena kanker saluran pencernaan maupun risiko kematian akibat penyakit tersebut.
Jumlah aktivitas yang paling efektif adalah sekitar 50 jam aktivitas fisik ringan hingga sedang per minggu, namun yang terpenting adalah konsistensi.
Peneliti menyimpulkan bahwa mempertahankan aktivitas fisik sebesar 17 jam MET (Metabolic Equivalent of Task), setara dengan 5 jam berjalan cepat atau 2 jam lari per minggu selama 30 tahun, dapat menurunkan risiko kanker pencernaan hingga 17 persen.
Hasil ini menunjukkan bahwa untuk mendapat manfaat pencegahan kanker yang signifikan, aktivitas fisik yang dilakukan dalam jangka panjang harus lebih tinggi dari rekomendasi standar.
“Menjaga aktivitas fisik yang konsisten dalam jangka panjang dapat sangat bermanfaat dalam mencegah kanker, yang biasanya berkembang dalam waktu lama,” tandas Zhang.
