Puluhan warga Aceh mengungsi ke Kota Medan menumpangi pesawat Hercules karena kehabisan logistik akibat dampak banjir dan longsor. Mereka yang datang dari wilayah Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.
SH warga Desa Purwosari, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah mengatakan, warga desa di kampungnya sudah mulai kesulitan mencari logistik dan beberapa warga mulai melakukan penjarahan karena kesulitan bahan pangan.
“Kami berebut mulai dari Sabtu malah tadi malam sudah ada penjarahan,” kata SH kepada infoSumut di Pangkalan Udara Lanud Soewondo, Medan Polonia, Kota Medan, Selasa (2/12/2025).
Karena bahan pangan sulit didapat, warga yang berada di atas gunung juga sudah turun mencari bantuan. Namun tidak mendapatkannya.
“Logistik minyak beras itu agak susah karena jalan terputus karena memang sudah putus dia, yang tinggi di atas gunung itu mereka turun gunung, minta bantuan, Jadi kalau mereka turun itu tidak ada berasnya itulah mereka jadi susah,” sebutnya.
SH dievakuasi menggunakan pesawat Hercules dari Aceh menuju Medan itu sejak pagi Selasa (2/12/2025) bersama ratusan warga Aceh.
“Yang berangkat ke Medan lumayan Bang, semalam ada 60 orang hari ini lebih dari 100 orang, di Medan tempat keluarga,” ungkapnya.
Warga Bener Meriah lainnya, Adit, mengatakan kondisi di tempatnya memang sangat kesulitan bahan pangan karena terisolasi sejumlah jalan terputus.
“Keadaan Bener Meriah memang bisa dikategorikan parahlah. Karena logistik sudah menipis, sudah satu minggu full berarti kejadian di Bandar Meriah itu hari rabu, sampai sekarang Selasa,” ucapnya .
Sehingga sebagian warga desa mengungsi ke Kota Medan dengan cara menumpang transportasi udara untuk mengungsi ke Kota Medan
“Iya, jadi kami ngantri di Airport, kalau ada pesawat Hercules, kalau mereka mengizinkan kita naik,” pungkasnya.







