Beredar informasi jika ada sejumlah orang yang tewas saat peristiwa penjarahan gudang milik Bulog di Kota Sibolga. Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, buka suara soal kabar tersebut.
Dari informasi yang diterima infoSumut, ada beberapa orang yang tewas dalam peristiwa itu. Mereka disebut terpeleset kemudian terinjak warga lain hingga tertimpa tumpukan beras.
Budi mengaku belum mengetahui soal informasi adanya korban jiwa saat peristiwa itu. Ia masih kesulitan komunikasi dengan pihak gudang Bulog sana.
“Belum terkonfirmasi (soal adanya meninggal dunia) karena komunikasi kami sulit sekali dengan teman-teman di sana karena mereka menggunakan jaringan internet yang ada di posko. Kadang, mereka pulang dan menyebabkan komunikasi sulit,” kata Budi Cahyanto di Medan, Senin (1/12/2025).
Budi meminta untuk mengkonfirmasi soal adanya meninggal dunia ke pihak kepolisian. Budi membenarkan jika banyak warga saat peristiwa penjarahan itu.
“Jumlah korban saya kurang paham, mungkin nanti bisa dikonfirmasi ke pihak berwajib. Memang saat kerusuhan, jumlahnya (warga) banyak,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, satu video menarasikan sejumlah warga yang diduga merupakan korban bencana menjarah beras dari gudang milik Bulog di Sibolga. Bulog membenarkan soal aksi sejumlah warga itu.
“Ada tindakan sebagian masyarakat masuk ke gudang Bulog kemudian mengambil dari gudang,” ujar Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto kepada infoSumut, Sabtu (29/11).
Budi belum mendapatkan informasi mengenai berapa banyak yang diambil masyarakat dari gudang itu. Dia menyebut, hingga kini pihaknya masih kesulitan mendapatkan informasi dari tim yang berada di Sibolga karena gangguan jaringan internet di sana.
“Kalau secara jumlah kami belum tahu. Tapi informasi terakhir, data dari sistem kami itu ada 2400 ton beras dan 43 ribu liter minyakita (yang berada di gudang),” sebutnya.
Beras dan minyak itu, kata Budi, seharusnya memang dibagikan kepada masyarakat. Termasuk untuk bantuan bencana.
“Kalau bantuan bencana itu kan yang kami keluarkan berdasarkan surat dari bupati,” ujarnya.
Budi kemudian menyayangkan adanya sejumlah masyarakat yang mengambil beras dari gudang itu. Dia khawatir, aksi ini membuat distribusi bantuan untuk korban bencana menjadi terganggu.
“Sekarang permasalahannya justru kalau sudah diambil semua berasnya, mau darimana (bantuan yang diberikan). Bantuan itu kan dari udara paling, dari laut. Dari laut pun kan dari Nias, di sana mengalami hal yang sama efek penyumbatan dari Sibolga,” imbuhnya.
Bulog kemudian meminta warga untuk tetap tenang. Dia memastikan pihaknya masih memiliki stok untuk diberikan kepada korban bencana.
Budi menyebut pihaknya sedang melakukan upaya untuk memasok beras ke wilayah Sibolga. Salah satu yang akan ditempuh membawa barang dari luar Sumatera Utara dari jalur laut.
Keterangan foto: Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto (Nizar Aldi/infoSumut)
Sebelumnya diberitakan, satu video menarasikan sejumlah warga yang diduga merupakan korban bencana menjarah beras dari gudang milik Bulog di Sibolga. Bulog membenarkan soal aksi sejumlah warga itu.
“Ada tindakan sebagian masyarakat masuk ke gudang Bulog kemudian mengambil dari gudang,” ujar Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto kepada infoSumut, Sabtu (29/11).
Budi belum mendapatkan informasi mengenai berapa banyak yang diambil masyarakat dari gudang itu. Dia menyebut, hingga kini pihaknya masih kesulitan mendapatkan informasi dari tim yang berada di Sibolga karena gangguan jaringan internet di sana.
“Kalau secara jumlah kami belum tahu. Tapi informasi terakhir, data dari sistem kami itu ada 2400 ton beras dan 43 ribu liter minyakita (yang berada di gudang),” sebutnya.
Beras dan minyak itu, kata Budi, seharusnya memang dibagikan kepada masyarakat. Termasuk untuk bantuan bencana.
“Kalau bantuan bencana itu kan yang kami keluarkan berdasarkan surat dari bupati,” ujarnya.
Budi kemudian menyayangkan adanya sejumlah masyarakat yang mengambil beras dari gudang itu. Dia khawatir, aksi ini membuat distribusi bantuan untuk korban bencana menjadi terganggu.
“Sekarang permasalahannya justru kalau sudah diambil semua berasnya, mau darimana (bantuan yang diberikan). Bantuan itu kan dari udara paling, dari laut. Dari laut pun kan dari Nias, di sana mengalami hal yang sama efek penyumbatan dari Sibolga,” imbuhnya.
Bulog kemudian meminta warga untuk tetap tenang. Dia memastikan pihaknya masih memiliki stok untuk diberikan kepada korban bencana.
Budi menyebut pihaknya sedang melakukan upaya untuk memasok beras ke wilayah Sibolga. Salah satu yang akan ditempuh membawa barang dari luar Sumatera Utara dari jalur laut.
Keterangan foto: Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto (Nizar Aldi/infoSumut)
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
