Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh Hanya 1 atau 2 Hari? Ini Jawabannya

Posted on

Puasa Ayyamul Bidh, puasa sunah yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah, menjadi amalan yang banyak diminati umat Islam karena keutamaannya yang luar biasa. Namun, kesibukan atau halangan lain sering kali memunculkan pertanyaan: bolehkah puasa Ayyamul Bidh hanya dilakukan satu atau dua hari saja?

Berikut infoSumut sajikan informasi tentang hukum menjalankan puasa Ayyamul Bidh tidak penuh, lengkap dengan dalil, keutamaan, jadwal terbaru, hingga bacaan niatnya. Yuk, simak!

Jawaban singkatnya adalah boleh. Para ulama sepakat bahwa melaksanakan puasa Ayyamul Bidh hanya satu atau dua hari diperkenankan, terutama jika seseorang memiliki halangan (udzur) untuk menyempurnakannya selama tiga hari.

Sebagaimana dikutip dari laman NU Online, Islam memberikan kelonggaran jika terdapat alasan tertentu yang menyulitkan. Pendapat ini juga diperkuat oleh Ustaz Dzulqarnain menjelaskan bahwa tidak masalah jika puasa Ayyamul Bidh hanya dikerjakan selama dua hari. Beliau menambahkan, jika seseorang tidak mampu melaksanakannya selama tiga hari karena uzur, puasa tersebut tidak perlu diganti (di-qadha) di hari lain karena waktunya sudah lewat.

Dasar hukum puasa Ayyamul Bidh adalah sunah muakkadah, artinya amalan ini tidak wajib namun sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW bagi mereka yang mampu. Karena sifatnya sunah, tidak ada dosa bagi seorang Muslim yang tidak melaksanakannya atau hanya melaksanakannya sebagian.

Meskipun boleh dilakukan tidak penuh, keutamaan puasa Ayyamul Bidh sangat besar sehingga sayang untuk dilewatkan. Berikut adalah beberapa keutamaannya berdasarkan hadis shahih:

1. Pahala Seperti Puasa Sepanjang Tahun

Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa tiga hari setiap bulan nilainya setara dengan berpuasa sepanjang masa.

“Berpuasa pada tiga hari setiap bulan adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Wasiat Langsung dari Rasulullah SAW

Dikutip dari buku Rahasia Puasa Sunah karya Ahmad Syahirul Alim, puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW. Anjuran untuk melaksanakan puasa ini bersumber dari hadits-hadits shahih yang menunjukkan betapa istimewanya amalan ini. Salah satunya adalah wasiat langsung dari Rasulullah SAW kepada sahabatnya, Abu Darda RA:

“Kekasihku (Rasulullah SAW) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, aku tidak akan meninggalkannya selama aku hidup; berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dua rakaat dhuha, dan tidak tidur sampai aku salat witir.” (HR Bukhari).

Hadits ini memperjelas bahwa puasa Ayyamul Bidh adalah amalan yang dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW dan senantiasa diamalkan oleh para sahabat.

Pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh didasarkan pada Kalender Hijriah. Merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang dirilis Kemenag RI, berikut adalah jadwal puasa Ayyamul Bidh pada bulan Muharram 1447 H yang bertepatan dengan Juli 2025:

Untuk melaksanakan puasa ini, niat dapat diucapkan dalam hati pada malam hari sebelum fajar atau bahkan pada siang hari (sebelum tergelincir matahari) asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh:

نَوَيْتُصَوْمَأَيَّامِالْبِيْضِسُنَّةًلِلَّهِتَعَالَى

Nawaitu shauma ayyâmil bîdl sunnatan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunah karena Allah ta’ala.”

Tata cara pelaksanaannya sama seperti puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Jadi, jika infoers memiliki halangan atau keterbatasan, jangan ragu untuk tetap melaksanakan puasa Ayyamul Bidh meski hanya satu atau dua hari. Mendapatkan sebagian pahala tentu lebih baik daripada tidak sama sekali. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Hukum Puasa Ayyamul Bidh 1 atau 2 Hari Saja

Hukum Dasar dan Kedudukan Puasa Ayyamul Bidh

Keutamaan Luar Biasa Puasa Ayyamul Bidh

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025 (Muharram 1447 H)

Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh