BPS Catat Ketimpangan Pria-Wanita di Aceh Semakin Kecil

Posted on

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Aceh menurun hingga 0.459 poin pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan adanya perkembangan yang berkesinambungan dalam upaya mencapai kesetaraan gender.

Plt. Kepala BPS Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamudin, mengatakan, IKG mengukur ketimpangan gender pada tiga dimensi yakni kesehatan reproduksi, pemberdayaan gender, dan pasar tenaga kerja. Semakin kecil nilai IKG, semakin rendah ketimpangan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan.

“IKG Provinsi Aceh tahun 2024 sebesar 0,459 turun 0,030 poin dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 0,489. Menurunnya IKG Provinsi Aceh terutama dipengaruhi meningkatnya dimensi pasar tenaga kerja (TPAK) perempuan dari 49,05 persen pada tahun 2023 menjadi 49,62 persen pada 2024,” kata Tasdik dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).

Pada dimensi kesehatan reproduksi, kata Tasdik, penurunan IKG dipengaruhi perbaikan indikator wanita melahirkan tidak difasilitas kesehatan yang turun dari 15,5 persen tahun 2023 menjadi 8,9 persen pada tahun 2024. Selain itu, proporsi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia di bawah 20 tahun juga menurun dari 20,9 persen pada tahun 2023 menjadi 19,7 persen pada tahun 2024.

Menurutnya, pencapaian IKG pada tingkat kabupaten selama kurun waktu 2023-2024 mengindikasikan perkembangan ketimpangan gender yang semakin baik. Sebagian besar kabupaten disebut mengalami penurunan ketimpangan gender.

“Pada tahun 2024, IKG paling rendah dicapai oleh Kota Banda Aceh, diikuti Kota Sabang dan Kabupaten Pidie. Sementara itu, IKG tertinggi tercatat ada di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Nagan Raya,” jelasnya.

Tasdik menyebutkan, 13 kabupaten/kota memiliki ketimpangan gender di bawah angka provinsi. Sementara itu, 10 lainnya memiliki ketimpangan gender yang masih di atas angka level provinsi, di antaranya adalah Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Nagan Raya, Bener Meriah, Kota Langsa, dan Kota Subulussalam.

“Kabupaten Pidie Jaya mengalami penurunan ketimpangan gender tertinggi yaitu sebesar 0,386 poin, sedangkan Kabupaten Nagan Raya mengalami peningkatan ketimpangan gender paling tinggi yaitu sebesar 0,303 poin,” ujar Tasdik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *