Sebuah asteroid kecil bernama 2025 PN7 kini disebut menjadi “pendamping baru” Bumi di luar angkasa. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menjulukinya sebagai quasi-moon atau kuasi-bulan. Berbeda dengan Bulan yang mengorbit Bumi secara langsung, 2025 PN7 justru bergerak mengelilingi matahari dengan lintasan yang hampir sama dengan orbit Bumi.
Karena orbitnya yang mirip, asteroid ini tampak seolah mengikuti bumi dalam perjalanannya mengelilingi Matahari. Objek langit tersebut ditemukan pada Agustus 2025 oleh sistem Pan-STARRS University of Hawaii di Observatorium Haleakala. Ukurannya diperkirakan antara 18 hingga 36 meter.
Meskipun berukuran kecil, NASA memastikan bahwa 2025 PN7 telah mengitari Bumi selama sekitar enam dekade dan akan tetap berada di orbit semu ini hingga tahun 2083.
“PN7 adalah asteroid kecil dengan diameter sekitar 18 meter. Asteroid ini mengorbit Bumi dalam jarak yang mirip dengan Bumi, yaitu 299.337 km,” kata Mike Shanahan, direktur planetarium di Liberty Science Center, New Jersey, Amerika Serikat, dikutip infoInet dari News Bytes.
Walau disebut dekat, asteroid ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena jaraknya mencapai sekitar empat juta kilometer dari Bumi. Untuk mengamatinya, diperlukan teleskop berteknologi tinggi yang hanya dimiliki sejumlah observatorium besar di dunia.
Kehadiran “Bulan kedua” seperti 2025 PN7 menjadi kesempatan langka bagi para ilmuwan untuk meneliti objek-objek dekat Bumi dan memahami pergerakan orbitnya dengan lebih baik. Kabar baiknya, asteroid ini tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi planet kita.
“Asteroid itu sangat kecil dan jauh sehingga tidak menimbulkan ancaman. Lintasan asteroid ini membuatnya tetap aman dari Bumi,” tutupnya.







