Bupati Aceh Utara Ismail A Jalil mengungkap daerahnya termasuk salah satu daerah terparah diterjang banjir bandang akhir November lalu. Namun Presiden RI Prabowo Subianto maupun Wapres Gibran Rakabuming Raka belum pernah mengunjungi Aceh Utara.
Dia juga mempertanyakan apakah Presiden Prabowo Subianto mengetahui bencana yang terjadi di daerahnya tersebut. Hal itu diungkap Ismail dalam Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana DPR dengan kementerian/lembaga dan kepala daerah di Banda Aceh, Selasa (30/12/2025). Pria akrab disapa Ayahwa itu awalnya memaparkan kondisinya daerahnya yang 81 persen terdampak bencana.
Menurutnya, korban meninggal akibat bencana di Aceh Utara sebanyak 213 orang atau tertinggi di Aceh. Sementara korban hilang enam orang serta lebih 2 ribu orang mengalami luka-luka.
Banjir juga disebut menyebabkan 72 ribu rumah terdampak dan 3.506 di antaranya hilang. Selain itu, puluhan ribu rumah disebut mengalami rusak ringan hingga sedang.
“Selama ini pak presiden selalu ke Aceh Tamiang dan Takengon, Aceh Tengah dan juga hadir di Pidie Jaya termasuk pak wakil presiden. Tapi di Aceh Utara kayaknya, gimana saya rasa apa tidak tau ada banjir,” kata Ayahwa di depan menteri dan anggota DPR RI.
Menurutnya, saat banjir terjadi kondisi listrik padam dan jaringan telekomunikasi bermasalah. Dia menyebut hal itu yang menyebabkan daerahnya tidak se-viral di Bireuen karena jembatan putus dan Aceh Tamiang.
Ayahwa juga bercerita ketika banjir melanda masyarakat hanya bisa melihat rumah, tempat ibadah dan orang-orang hanyut dibawa arus. Sebagian warga harus menyelamatkan diri ke atap meunasah.
“Tetapi kami tidak bisa memviralkan, maka pejabat-pejabat dari pusat mohon maaf, saya pernah menangis-nangis minta pesawat untuk mengirim logistik ke tempat terisolir,” jelasnya.
“Maka saya bilang bencana di Aceh Utara lebih daripada tsunami karena dari hulu sampai ke hilir rumah masyarakat semua hanyut. Kemudian juga di hilir, kampung-kampung semua dibuat muara-muara baru. Satu desa itu lima muara baru, tujuh muara baru, semua rumah tidak ada lagi. Tapi pusat kayaknya tutup mata, akibat kami tidak ada sinyal HP dan mati lampu, makanya tidak viral. Mungkin itu alasan tidak hadir,” ungkap Ayahwa.







