Petani padi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, lega harga penyerapan gabah petani dipatok cukup tinggi. Hal ini membuat para petani dapat menutup biaya produksi.
“Lega lah dapat harga segini (HPP Rp 6.500). Nggak berat kali untuk tutup biaya produksi kayak pupuk sama biaya angkutnya,” ungkap petani Desa Karang Rejo Janur Wena saat dikonfirmasi infoSumut, Selasa (23/9/2025).
Janur menyebutkan bahwa harga HPP sebesar Rp 6.500 yang diserap Bulog ini tertinggi sepanjang tahun 2025 usai ditetapkan HPP gabah kering dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kg.
“Harga ini paling tinggi dibeli sama Bulog, biasanya nggak pernah sampai setinggi ini. Biasanya ke pengepul itu Rp 6.200 atau Rp 6.300 per kg. Inipun kita pernah paling rendah itu Rp 6.000 dijual,” ujarnya.
Lebih lanjut, Janur menyebutkan bahwa produksi panen gabah kering di desa Karang Rejo, Langkat pada periode ini mencapai 3 ton gabah kering. Angka ini mengalami kenaikan dibanding periode sebelumnya yang hanya 2 ton.
“Yang periode ini kita panen 3 ton gabah kering, ada lah nambah produksinya dari yang lalu itu 2 ton. Kalau yang lalu itu menurun karena cuaca juga sempat tumbang padinya. Itu kita pakai biaya lagi untuk bayar upah berdirikan padinya, ya biaya lagi,” kata Janur.
Seperti diketahui, gabah kering yang dibeli pihak Bulog digunakan sebagai stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan kepada masyarakat kurang mampu.