Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Banjir bandang menerjang wilayah Kota Lintang Bawah, Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Sabtu (29/11). Sejumlah warga mencari makan dengan cara berenang dari atap ke atap untuk mencari makanan.
“Di awal harus turun tangan sendiri dalam keadaan bahaya, termasuk ini anak kita, lompat ini kedalaman 3 meter lebih untuk cari makanan, udah 4 hari nggak, dia cari ke kota dari seng ke seng,” kata Muhammad Fahmi saat ditemui di dekat rumahnya yang hancur, Selasa (9/12/2025) sore.
Fahmi menjelaskan jarak dari bangunan sekolah yang menjadi lokasi pengungsian ke kota sekitar 1 kilometer. Namun dalam kondisi banjir bandang saat itu, anaknya memerlukan waktu 10 jam untuk menempuh jarak itu.
“Ke kota dari sini sekitar 1 kilometer, tapi perjalanannya mulai jam 8 (dan) jam 6 sore nyampe sana,” jelasnya.
Tidak ada makanan yang tersedia meskipun sudah menempuh perjalanan mengerikan itu. Anaknya kemudian mengutip roti yang hanyut dari toko-toko.
“Nggak ada (juga makanan tersedia), makanan yang hanyut-hanyut itulah dari toko-toko itu yang diambil,” ujarnya.
Dalam perjalanannya, anaknya kerap bertemu dengan warga lain di atas atap. Momen yang paling diingat anaknya adalah saat bertemu bapak-bapak yang meminta tolong dievakuasi.
“Sama-sama di atap rumah, jadi ditanya ‘bapak yang minta tolong kemarin?’, ‘cemana kami mau nolong Bapak, kami ke sini aja berenang’. Ya udah bapak di situ dulu, kata anak-anak,” ungkap Fahmi menirukan percakapan anaknya.
Namun pria itu disebut terjatuh ke bawah dan terbawa arus. Mereka tidak mengetahui kondisi pria tersebut saat ini.
“Tapi rupanya jatuh bapak itu ke dalam air, hanyut. Nggak tahu (kondisinya sekarang), nggak kenal, jumpa-jumpa di atap, dia orang mana nggak tahu, nggak kenal,” ujarnya.







