Batu berukuran besar muncul di permukaan warga di Kelurahan Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Warga menyebutnya sebagai batu ‘kutukan’ karena ukurannya yang besar.
Pantauan infoSumut, Jumat (26/12/2025), terlihat batu berukuran besar terhampar areal permukiman warga di Lorong 4 Kelurahan Hutanabolon. Batu-batu itu terlihat berukuran lebih besar dari mobil.
Selain itu, gelondongan kayu dengan ukuran besar juga terlihat di lokasi. Batu dan kayu itu terbawa arus banjir bandang sehingga menyapu rumah-rumah warga.
Salah satu warga bernama Ramaria Hutagalung (49) mengatakan banjir bandang terjadi pada Selasa (25/12) pagi. Saat itu, ketinggian banjir disebut mencapai 5 meter.
“Waktu kejadian itu ada 5 meter airnya di sini,” kata Ramaria Hutagalung di lokasi.
Ramaria menjelaskan jika saat itu, kayu-kayu besar muncul terlebih dahulu. Setelah itu, muncul batu-batu besar yang mereka sebut batu ‘kutukan’.
“Mula-mula kayu, habis kayu muncul lah batu dari sungai itu, batu-batu besar itu batu ‘kutukan’,” jelasnya.
Mereka mengaku tidak pernah banjir besar melanda daerah ini. Namun setelah alih fungsi hutan menjadi sawit 10 tahun terakhir.
“Sebelum kami nggak pernah kek gini, tapi setelah adanya alih fungsi hutan ini sering terjadi banjir, jadi sawit jadi nggak ada lagi tahanan air di sini,” ujarnya.
Sementara warga lain bernam Hana Tambunan (38) menyebutkan air sungai keruh seminggu sebelum banjir saat hujan. Saat itu, kayu-kayu kecil sudah hanyut di sungai.
“Hujan satu malam sebelum, seminggu sebelum bencana itu air lumpur ini (sungai) nggak ada jernih-jernihnya campur kayu-kayu kecil, kalau hujan besar terus surut lagi,” sebutnya.
Rumah Hana, saat sudah tersapu banjir bandang. Pertapakan rumahnya saat ini berisi kayu besar dan batu ‘kutukan’.
“Itu belakang rumah putih ini rumah saya, udah diganti batu dan kayu, itulah rumah saya,” tuturnya.







