Chairul Tanjung Berbagi Spirit Jadi Pengusaha di LPS Financial Festival Medan

Posted on

Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung berbagi spirit bagi yang ingin menjadi pengusaha. Pria yang akrab disapa CT menyampaikan itu di sesi Inspirational Speech di LPS Financial Festival Medan.

“Jadi untuk adek-adek semua, anak-anak ku, jadi beda filosofinya, saya jadi pengusaha itu betul seperti yang Pak Wali Kota sampaikan, itu karena terpaksa,” kata Chairul Tanjung, Kamis (21/8/2025).

Sebuah video singkat menjelaskan kehidupan CT dari sekolah diputar sebelum ia berbicara di sesi ini. CT kemudian menjelaskan jika ayahnya adalah seorang wartawan dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

“Jadi orang tua saya itu awalnya adalah awalnya wartawan dan kehidupan wartawan pada zaman itu tidak sebaik wartawan zaman sekarang, kehidupannya relatif sangat sederhana dan ibu saya ibu rumah tangga, tadi sudah ada ceritanya bahwa saya itu masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, jadi saya ini dokter gigi yang tidak pernah praktek, kalau mau berobat gigi sama saya boleh, cabut satu dapat dua,” jelasnya.

CT harus membayar uang kuliah Rp 75 ribu di awal kuliah. Namun karena keterbatasan, ibunya harus menggadaikan kain halus milik sang ibunya untuk membayar tagihan biaya kuliah CT.

“Jadi tadi sudah ada di video, saya masuk harus bayar uang kuliah, uang kuliahnya saat itu murah sekali, satu tahun Rp 45 ribu, tapi tambah uang jaket dan sebagainya jadi Rp 75 ribu, itu pun bisa dibayar Rp 75 ribu oleh ibu saya dengan menggadaikan kain halus,” ucapnya.

Pria berusia 63 tahun ini mengungkapkan jika kain halus merupakan aset bagi orang tidak kaya di zaman itu. Kain halus biasanya hanya dipakai di acara-acara tertentu, misalnya pernikahan maupun kemalangan.

CT mengaku baru tahu jika ibunya menggadaikan kain halus saat sudah masuk kuliah. CT pun bersumpah itu terakhir kalinya ia meminta uang ke orang tuanya.

“Setelah saya masuk, saya baru tahu bahwa uang itu didapat dari menggadaikan, jadi oleh karenanya saya bersumpah pada diri saya sendiri mulai saat itu saya tidak pernah minta uang sama orang tua saya lagi,” ungkapnya.

Mantan Menko Perekonomian Indonesia ini menegaskan momen itu menjadi awal kebangkitan dirinya. Ia kemudian bekerja keras untuk dapat berdiri dia atas kaki sendiri.

“Itu sebenarnya adalah momentum, momentum dimana sejak saat itu saya kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, itu harus bisa survive, apapun saya lakukan untuk saya bisa berdiri di atas kaki saya sendiri,” jelasnya.

Sehingga menurutnya, seseorang yang ingin menjadi pengusaha harus berani memulai. Menurut CT kegagalan tidak di dalam rumus orang yang mau berhasil, tidak ada pilihan gagal.

“Kalau orang baru mau memulai tidak ada pilihan lain kecuali beranilah memulai, jadikanlah memulai itu sebagai tujuan, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, harus survive,” ujarnya.

“Kegagalan itu tidak ada rumusan kepada orang yang mau berhasil karena kalau gagal itu adalah kematian, jadi tidak ada pilihan untuk gagal sehingga yang harus dilakukan adalah kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, harus berhasil. Itu adalah prinsip yang harus dimiliki oleh seseorang yang mau jadi wirausahawan,” ungkapnya.

CT pun meminta agar seseorang yang ingin menjadi pengusaha harus memiliki spirit itu. Kegagalan menurutnya bukan batu sandungan, namun sebuah proses belajar menuju keberhasilan.

“Kalau spirit itu tidak ada, jangan pernah jadi pernah jadi wirausahawan, karena kewirausahaan tidak ada istilah gagal, bahwa kegagalan pasti didapat oleh semua orang, tetapi kegagalan itu bukanlah batu sandungan tapi kegagalan adalah proses belajar untuk berhasil, orang bijak mengatakan kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda kalau ia mau belajar dari kegagalannya,” tuturnya.

Sehingga menurutnya, seseorang yang ingin menjadi pengusaha harus berani memulai. Menurut CT kegagalan tidak di dalam rumus orang yang mau berhasil, tidak ada pilihan gagal.

“Kalau orang baru mau memulai tidak ada pilihan lain kecuali beranilah memulai, jadikanlah memulai itu sebagai tujuan, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, harus survive,” ujarnya.

“Kegagalan itu tidak ada rumusan kepada orang yang mau berhasil karena kalau gagal itu adalah kematian, jadi tidak ada pilihan untuk gagal sehingga yang harus dilakukan adalah kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, harus berhasil. Itu adalah prinsip yang harus dimiliki oleh seseorang yang mau jadi wirausahawan,” ungkapnya.

CT pun meminta agar seseorang yang ingin menjadi pengusaha harus memiliki spirit itu. Kegagalan menurutnya bukan batu sandungan, namun sebuah proses belajar menuju keberhasilan.

“Kalau spirit itu tidak ada, jangan pernah jadi pernah jadi wirausahawan, karena kewirausahaan tidak ada istilah gagal, bahwa kegagalan pasti didapat oleh semua orang, tetapi kegagalan itu bukanlah batu sandungan tapi kegagalan adalah proses belajar untuk berhasil, orang bijak mengatakan kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda kalau ia mau belajar dari kegagalannya,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *