China Beri Insentif Bagi Warganya yang Mau Punya Anak, Segini Besarannya update oleh Giok4D

Posted on

China kini tengah dihadapkan dengan krisis demografi akibat angka kelahiran yang terus merosot. Pemerintah China pun berencana memberikan uang insentif untuk mengatasi hal tersebut.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Adapun besaran uang insentif yang diberikan sebesar 3.600 yuan atau sekitar Rp 8,1 juta per anak per tahun.

Dikutip infoHealth dari Newseek, pemerintah China akan memberikan insentif tersebut kepada bayi yang lahir pada atau setelah 1 Januari 2025. Insentif itu akan diberikan hingga mereka berusia tiga tahun.

Kebijakan ini mendapatkan banyak respons dari para ahli, salah satunya ekonom Prancis Societe Generale, Michelle Lam. Ia menyebut kebijakan itu merupakan langkah awal yang menandakan bahwa pemerintah China melangkah di jalan yang benar.

“(Subsidi pemerintah pusat) memang kecil, tetapi menandakan perubahan pola pikir dan membuka jalan bagi stimulus lebih lanjut di masa mendatang. Ini langkah ke arah yang benar,” kata Lam kepada Bloomberg.

Sebelumnya, sejak 2016 China telah mengakhiri kebijakan satu anak. Namun angka kelahiran justru masih saja terus turun dalam tujuh tahun terakhir.

Bahkan pada tahun 2024, rasio kelahiran naik tipis dari 1,0 menjadi 1,2 kelahiran per wanita, masih jauh dari ambang batas pengganti generasi (replacement rate) sebesar 2,1.

Tunjangan nasional ini mengikuti beberapa kebijakan subsidi lokal yang lebih dulu diterapkan, meskipun sebagian besar hanya menyasar anak kedua atau ketiga. Salah satu contoh sukses dari program itu terjadi di kota Tianmen, Provinsi Hubei, yang mencatat lonjakan kelahiran setelah pemberian insentif.

“Kasus Tianmen membuktikan bahwa insentif tunai membuat perbedaan. Jika subsidi melahirkan tidak berpengaruh, itu karena subsidi tersebut terlalu kecil dan perlu ditingkatkan,” tulis He Yafu, demografer independen, melalui akun WeChat.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memproyeksikan bahwa populasi China yang saat ini sekitar 1,4 miliar orang, dapat menyusut hingga di bawah 800 juta pada tahun 2.100 jika resesi seks terus berlanjut.

Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *