Ciri-ciri Kelainan Jantung pada Anak yang Harus Diwaspadai

Posted on

Jantung merupakan organ penting yang berfungsi memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh. Ketika anak mengalami gangguan atau kelainan jantung, maka kemampuan jantung untuk menjalankan tugasnya akan terganggu.

Kelainan ini sering kali menampakkan gejala fisik, namun banyak orang tua tidak menyadarinya, sehingga proses diagnosis dan penanganan menjadi terlambat.

Dokter spesialis bedah toraks, jantung, dan pembuluh darah dari Siloam Hospital Lippo Village, dr Budi Rahmat, SpBTKV, SubspJPK(K), mengungkapkan bahwa ada ciri-ciri khas yang bisa dikenali dari kelainan jantung pada anak, dan ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi para orang tua.

“Ada dua kategori kelainan jantung bawaan, biru dan tidak biru. Kalau yang tidak biru, umumnya dia (anak) cepat lelah, berat badan susah naiknya, sering batuk pilek padahal aktivitas sudah dibatasi, tapi seminggu atau dua minggu sekali ada aja,” kata dr Budi saat media gathering di Kabupaten Tangerang, Banten, dilansir infoHealth, Rabu (30/4/2025).

“Kedua, kelainan jantung yang biru. Orang-orang umumnya wajahnya merah atau pink, kalau kelainan jantung biru itu nampak birunya. Bukan biru lebam-lebam, terutama di bibir, ujung jari, sama di kelopak mata. Kadar oksigennya kalau diukur biasanya di bawah 95 persen,” lanjutnya.

Kelainan jantung bawaan masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Sekitar 45.000 kasus kelainan jantung pada anak setiap tahunnya, tetapi sistem layanan kesehatan nasional baru mampu menangani sekitar 5.000 anak per tahun.

“Kalau di Indonesia itu, ditotal-total seluruh rumah sakit kita baru bisa menangani itu sekitar 5.000 anak per tahun,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa penyebab kelainan jantung pada anak sangat beragam, dan banyak berkaitan dengan kondisi saat kehamilan, khususnya pada trimester pertama. Beberapa faktor risikonya antara lain kelelahan berlebih pada ibu hamil, kekurangan nutrisi, serta paparan bahan kimia dari obat-obatan atau produk kosmetik, termasuk skincare yang belum tentu memiliki izin resmi.

Untuk itu, dr Budi menekankan pentingnya deteksi dini. Jika orang tua mencurigai adanya kelainan pada jantung anak, sebaiknya segera membawa anak ke tenaga medis untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.