Curah Hujan Tinggi, Petani Cabai Merah di Sumut Terpaksa Panen Prematur

Posted on

Petani cabai merah di Sumut terpaksa panen prematur lantaran kondisi curah hujan yang tinggi. Mereka pun memilih untuk memanen dengan kondisi hijau untuk menghindari kebusukan.

“Belakangan ini hujan, dan hari ini satu harian full. Minggu yang lalu hujan deras dan akhirnya terpaksa panen cepat. Ya terganggu (kualitas), karena banyak diambil hijau tapi masih dijual hijau, harusnya bisa nunggu sampai masak (merah) tapi harus sudah dipetik,” ungkap Petani asal Deli Serdang Relly kepada infoSumut, Senin (20/10/2025).

“Harusnya kalau kondisi cuaca bagus itu kita masih produksi tapi karena mengingat tingginya air di bedengan itu sudah tidak memungkinkan tanaman untuk dipertahankan. Dalam waktu tiga hari berturut akar yang terendam akan mulai busuk,” lanjutnya.

Sementara itu, Relly menyebutkan saat ini rata-rata sudah mulai persiapan olah lahan untuk penanaman di bulan Desember mendatang.

“Kita saat ini harusnya olah lahan untuk persiapan tanam bulan Desember. Cuma karena curah hujan gini juga terganggu ya, karena olah lahan itu ada pembersihan lahan, tanaman yang sudah habis buahnya akibat genangan air itu dicabut untuk dikeringkan, baru pencincangan glutan sembari tunggu proses pembibitan,” jelasnya.

Relly menyebutkan saat ini harga cabai merah mengalami penurunan harga yang kini dipatok sebesar Rp 56 ribu per kg untuk di tingkat petani. Sebelumnya, petani mendapatkan harga Rp 65 ribu-Rp 68 ribu per kg di tingkat petani.

“Udah mulai turun dari minggu lalu, kalau dua minggu lalu itu kan masih tinggi itu bisa Rp 70 ribu per kg,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *