Dihantam Ombak di Perairan Bintan, Kapal Pemancing Tenggelam

Posted on

Sebuah kapal yang mengangkut sembilan pemancing n tenggelam setelah dihantam ombak di Perairan Berakit, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). Dua penumpang sempat hilang sebelum akhirnya ditemukan selamat oleh nelayan.

Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Fazzli, mengonfirmasi bahwa kecelakaan terjadi pada Minggu (11/5) dini hari. Kapal tersebut dilaporkan tenggelam pada koordinat 01°21’05.4″N 104°26’59.8″E.

“Kami menerima laporan dari PLP Tanjung Uban pada Senin (12/5) dini hari pukul 05.10 WIB. Kapal diduga tenggelam akibat gelombang tinggi,” kata Fazzli, Senin (12/5/2025).

Fazzli mengatakan satu orang korban pertama kali berhasil diselamatkan oleh kapal MV Magpie SW pada Minggu (11/5) pukul 16.38 WIB. Kemudian kejadian itu dilaporkan ke PLP tanjung uban oleh kapal yang mengevakuasi korban.

Lanjut Fazzli, enam penumpang kapal lainnya juga ditemukan selamat oleh nelayan setempat di sekitar wilayah Berakit pada Senin (12/5) sekitar pukul 05.17 WIB. Saat kejadian, seluruh korban diketahui menggunakan pelampung keselamatan (life jacket).

“Total ada 9 orang termasuk ABK. Saat ini sudah 7 orang dievakuasi, masih dalam pencarian sebanyak 2 orang,” ujarnya.

Dari data Basarnas Tanjungpinang, 7 orang yang selamat itu diketahui bernama, Supriadi, Arlius, Haipeng, Jimmy Kho, Wesley Malau, Agus Wahyu dan Boksang. Untuk dua orang yang masih dalam pencairan diketahui bernama Hendra dan Rinto Sirait.

“Yang dalam pencairan ini penumpang dan ABK kapal,” ujarnya

Fazzli mengatakan Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) langsung dilakukan pada Senin pukul 05.30 WIB. Sebanyak enam personel dari Kantor SAR Tanjungpinang diberangkatkan menggunakan Rigid Bouyancy Boat (RBB) menuju lokasi kejadian pada koordinat 01°21’05.4″N 104°26’59.8″E, sekitar 52 mil laut dari Tanjungpinang.

“Dalam operasi ini kami menggunakan sejumlah peralatan seperti satu unit RBB, set peralatan selam, responder bag, serta dukungan drone thermal untuk pemantauan dari udara,” jelas Fazzli.

Fazzli juga menyebut penggunaan alat Aqua Eye, perangkat sonar genggam untuk pencarian korban tenggelam, yang mempercepat identifikasi lokasi korban.

“Dua korban yang sempat dinyatakan hilang dan dalam pencarian telah ditemukan. Mereka ditemukan oleh nelayan di daerah Berakit sekitar pukul 05.00 WIB,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *