Ditresnarkoba Polda Sumut Gagalkan 24 Percobaan Penyelundupan Narkoba di Bandara Kualanamu

Posted on

Ditresnarkoba Polda Sumut dan Polresta Deli Serdang menggagalkan sekitar 24 percobaan penyelundupan narkoba via Bandara Kualanamu dalam kurun waktu 2024-2025. Polisi pun membeberkan modus-modus yang digunakan pelaku saat menyelundupkan barang haram itu.

Dirresnarkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn menjelaskan bahwa selama tahun 2024, pihaknya bersama avsec menggagalkan sebanyak 21 kali percobaan penyelundupan narkoba. Ada 36 tersangka yang turut diamankan dari 21 kasus tersebut.

“Setidaknya pada 2024 ada 21 kasus melalui Bandara Kualanamu yang berhasil kami gagalkan dari polisi dan bersama avsec, baik polres, polda dan bareskrim. Totalnya 46 kg (sabu) dan 36 tersangka,” kata Jean saat konferensi pers di Polda Sumut, Rabu (30/4/2025).

Sementara sejak Januari-April 2025 ini, Jean menyebut ada tiga kasus percobaan penyelundupan narkoba lewat Bandara Kualanamu. Ada enam tersangka yang turut diamankan.

“Ada enam tersangka dan 7 kg sabu,” ujarnya.

Perwira menengah polri itu menyebut ada banyak modus yang dilakukan para pelaku untuk menyelundupkan sabu-sabu tersebut. Modus itu di antaranya, memasukkan ke dalam koper, mengikatkannya di badan, memasukkannya ke dalam anus, memasukkannya ke sol sepatu dan menyimpannya di tali pinggang.

“Banyak sekali modus-modus yang dilakukan para pelaku,” ujarnya.

Manager Of Aviation Security Bandara Kualanamu Varid Vadilah Idris mengatakan bahwa alat Walk Through Metal Detector (WTMD) yang dimiliki oleh pihaknya hanya untuk mendeteksi benda logam. Alat tersebut tidak bisa digunakan untuk mendeteksi narkoba.

“Memang alat yang digunakan untuk pemeriksaan tubuh yang kami pasang adalah WTMD, untuk memeriksa benda-benda yang mengandung logam, sementara barang-barang narkoba ini tidak bisa dideteksi melalui WTMD, sehingga mereka (para pelaku) bisa melalui pemeriksaan kami,” kata Varid saat hadir dalam konferensi pers di Polda Sumut.

Sementara untuk mendeteksi calon penumpang pembawa narkoba yang selama ini diungkap oleh pihaknya, hanya berdasarkan kejelian petugas juga. Untuk itu, dia berharap petugas avsec lebih jeli dalam hal ini.

“Terkait dengan temuan narkoba ini lebih ke profiling yang dilakukan tim kami pada saat bertugas. Untuk pencegahan narkoba, kami selalu meng-improve kemampuan personel, khususnya dalam deteksi profiling, sekecil apapun kejahatan itu pasti akan timbul, hal-hal seperti itu lah yang kami harapkan untuk personel lebih memperhatikan hal-hal yang ganjil,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *