DPRD Kritik Rencana Sekolah 5 Hari SMA/SMA di Sumut

Posted on

Pemprov Sumut bakal menerapkan sekolah lima hari dalam sepekan untuk SMA/SMK mulai tahun ajaran 2025/2026, termasuk SLB untuk menekan angka kenakalan remaja. Rencana itu pun menuai kritikan dari anggota DPRD Sumut Fajri Akbar.

“Kalau pendapat saya pribadi, saya menilai program itu harus ditinjau ulang, kalau alasan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan bahwa itu akan menekan angka kriminalitas, narkoba, geng motor dan sebagainya, justru saya menganggap itu membuka ruang potensi terjadinya kriminalitas itu menjadi sangat tinggi,” kata Fajri Akbar saat dihubungi, Selasa (10/6/2025).

Fajri menilai sekolah 6 hari yang selama ini saja membuat kenakalan remaja masih tinggi, apalagi jika sekolah 5 hari. Dia mempertanyakan evaluasi Pemprov Sumut terkait kemampuan keluarga membina anak sendiri.

“Sekolah 6 hari aja sekarang kenalan remaja itu masih tinggi, kenalan remaja paling tinggi itu SMA/SMK kan, itu pelakunya di rentang umur itu, bagaimana mungkin ketika ada ruang kosong, ini kan ruang kosong dimana mereka liburnya 2 hari untuk bisa berekspresi, bagaimana pemerintah merangkul mereka,” ucapnya.

“Kalau alasannya itu diserahkan kepada keluarga, seberapa jauh pemerintah sudah melakukan evaluasi kepada masyarakat, seberapa jauh pemerintah bahwa tiap-tiap keluarga itu mampu untuk membina anak-anaknya itu sendiri,” imbuhnya.

Politisi Demokrat ini juga mempertanyakan apakah sudah ada kajian soal rencana sekolah 5 hari. Sebab menurutnya perlu keterlibatan ahli dari berbagai sektor.

“Apa yang menjadi pertimbangan pemerintah dalam hal ini melakukan kebijakan, apa sudah memenuhi yang diperkenankan nggak, ini kan banyak aspek misal kualitas pendidikan itu sendiri, terkait juga sisi kriminalitas ini kita dengarkan pendapat dari kepolisian, ini kan banyak ahli-ahli yang harus kita panggil untuk kita membuat satu kebijakan, dalam hal ini DPRD perlu untuk mengawasi itu, perlu mendengar keterangan itu, tapi ini kan terhambat,” ujarnya.

Fajri menuturkan jika Komisi E DPRD Sumut sudah 4 kali memanggil Kepala Dinas Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga dalam konteks penerimaan siswa baru, namun tidak hadir. Pihaknya bakal kembali memanggil Alexander untuk memberikan keterangan soal rencana sekolah 5 hari ini.

“Kalau ditanya tentang Komisi E apakah akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan itu pasti, pasti akan kita panggil. Tapi kalau nanti yang bersangkutan juga tidak berkenan kita panggil, kita akan sampaikan kepada masyarakat bahwa program ini dibuat suka-suka oleh pemerintah tanpa kajian yang jelas,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sumut bakal menerapkan sekolah lima hari dalam sepekan untuk SMA/SMK mulai tahun ajaran 2025/2026, termasuk SLB. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut Alexander Sinulingga mengungkap manfaat sekolah lima hari itu dapat menekan tingginya tawuran hingga geng motor di Sumut.
“Sekolah 5 hari ini banyak manfaatnya sebenarnya, kita tahu tingkat kriminalitas cukup tinggi di Sumatera Utara, jadi ini salah satu komitmen Bapak Gubernur Sumatera Utara untuk menekan tingginya tawuran, narkoba, kejahatannya geng motor, salah satunya lewat sekolah 5 hari ini,” kata Alexander Sinulingga, Senin (2/6/2025).

Peserta didik disebut bakal lebih banyak waktu bersama keluarga karena sekolah libur Sabtu-Minggu. Menurut Alex, hal itu dinilai perlu untuk menekan kenakalan anak sekolah.

“Karena di hari Sabtu nantikan peserta didik itu full dekat dengan keluarga, ini selama ini menurut kami perlu. Selama ini peserta didik itu waktunya lebih lama memang di sekolah, sedangkan dengan keluarga baru bisa ketemu malam hari dengan adanya sekolah 5 hari ini kan Sabtu-Minggu bisa full keluarga,” ucapnya.

“Pengawasan keluarga juga penting untuk tumbuh kembang anak, keluarga tidak bisa serta merta menjadikan sekolah itu ya kek tempat penitipan atau apa, pola asuh anak ini bukan hanya melibatkan pihak sekolah tapi pihak keluarga, itulah yang kita harapkan dengan adanya kesempatan Sabtu-Minggu itu libur jadi peran aktif keluarga jadi ada di sini,” imbuhnya.

Selain itu, sekolah lima hari juga dinilai bakal meningkatkan pariwisata. Sehingga bakal ada peningkatan ekonomi.

“Selain manfaatnya juga untuk kedekatan antara keluarga, ini kan nanti ya ke pariwisata juga ada manfaatnya, peningkatan ekonomi juga ada manfaatnya, jadi ini tidak hanya memikirkan 1 poin aja, tapi banyak poin di sana,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *