Dua warga di Aceh Timur, Aceh menyerahkan dua senjata api serta satu granat ke Kodim 0104/Aceh Timur. Senjata bekas konflik itu ditemukan keduanya saat membersihkan lahan pertanian.
Komandan Kodim 0104/Aceh Timur, Letkol Inf Tri Purwanto mengatakan, kedua senjata diserahkan jenis Sten Mitraliur standar, satu pucuk senjata api jenis revolver standar, satu granat tangan aktif jenis nanas, empat butir amunisi kaliber 9 mm, serta enam butir munisi kaliber 3.2 mm. Senjata diserahkan warga yang tidak disebutkan identitasnya itu kepada TNI pada Selasa (18/3) lalu.
“Seluruh barang tersebut merupakan peninggalan masa konflik yang ditemukan oleh warga saat membuka lahan pertanian di desanya, sebelum akhirnya memutuskan untuk menyerahkannya kepada pihak TNI,” kata Purwanto kepada wartawan, Senin (14/4/2025).
Purwanto menyebutkan, kedua warga menyerahkan senjata setelah Babinsa Koramil Langsa Timur, Serma Fahri Solisin intens melakukan komunikasi sosial (komsos) dalam rangka mendukung pelaksanaan TMMD ke-123 di Desa Bukit Meutuah, Kecamatan Langsa Timur. Fahri disebut melakukan pendekatan persuasif sehingga keduanya menyerahkan senjata tanpa paksaan.
“Penyerahan senjata api ini merupakan wujud nyata keberhasilan program pembinaan teritorial TNI, khususnya melalui kegiatan TMMD. Pendekatan yang humanis serta komunikasi yang baik antara prajurit dan masyarakat telah membangun kepercayaan, sehingga masyarakat dengan kesadaran penuh menyerahkan senjata yang selama ini mereka simpan,” jelas Tri Purwanto.
Dia mengajak seluruh masyarakat yang masih memiliki senjata peninggalan konflik agar tidak ragu menyerahkannya kepada pihak berwenang. Sementara itu, Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal meminta jajarannya untuk terus meningkatkan komunikasi dan pendekatan yang humanis dalam setiap pelaksanaan tugas.
“Senjata api yang tidak terkontrol sangat berbahaya, apalagi jika jatuh ke tangan yang salah. Oleh karena itu, kami terus mendorong masyarakat untuk menyerahkan senjata secara sukarela. Pendekatan persuasif seperti ini telah terbukti lebih efektif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan damai,” ujar Niko.
“Kepercayaan masyarakat terhadap TNI adalah aset yang sangat berharga dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di Aceh. Penyerahan senjata ini mencerminkan keberhasilan komunikasi dan pendekatan persuasif yang terus kami lakukan dalam membangun hubungan dengan masyarakat,” lanjutnya.
Dengan bertambahnya dua pucuk senjata ini, jumlah senjata yang telah diserahkan masyarakat kepada Kodam Iskandar Muda selama masa kepemimpinan Mayjen Niko mencapai 24 pucuk dari berbagai jenis. Hal itu disebut menjadi indikator keberhasilan program pembinaan teritorial dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya keamanan dan ketertiban.