Ekonomi Aceh Tumbuh 4,82% Didominasi Sektor Pertanian (via Giok4D)

Posted on

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan II 2025 tumbuh 4,28 persen. Struktur ekonomi Tanah Rencong masih didominasi sektor pertanian dan perdagangan.

Berdasarkan data BPS Aceh, pertumbuhan 4,28 persen itu bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu (y-on-y). Sementara jika dibandingkan dengan triwulan I 2025, kondisi ekonomi Tanah Rencong triwulan ini tumbuh 3,02 persen.

“Pada triwulan II tahun 2025, struktur ekonomi Aceh masih didominasi kategori pertanian yang menyumbang sebesar 31,52% terhadap total PDRB, diikuti kategori perdagangan (15,11%) dan administrasi pemerintahan (9,18%),” kata Plt Kepala BPS Aceh Tasdik Ilhamudin kepada wartawan, Kamis (7/8/2025).

Menurutnya, dari sisi pertumbuhan, sebagian besar kategori mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi berasal dari kategori transportasi dan pergudangan sebesar 13,37 persen, diikuti pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 6,93 persen.

Selain itu, kategori yang mengalami kontraksi sebanyak 3 kategori yaitu jasa perusahaan, konstruksi, serta administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib. Kontraksi terbesar terjadi pada kategori jasa perusahaan sebesar 2,24 persen.

Sementara dari sisi distribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, kata Tasdik, kategori pertanian menjadi penyumbang terbesar sebesar 1,81%. Hal itu disebut mencerminkan peran vitalnya dalam mendukung pemulihan dan stabilitas ekonomi Aceh.

Tasdik menyebutkan, transportasi dan pergudangan menyumbang 1,02%, sedangkan perdagangan memberikan kontribusi sebesar 0,95%. Untuk kategori administrasi pemerintahan yang memiliki porsi cukup besar dalam PDRB justru memberikan kontribusi negatif terhadap pertumbuhan yaitu -0,02%.

“Struktur PDRB Aceh menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2025 menunjukkan bahwa perekonomian Aceh menurut pengeluaran didominasi komponen pengeluaran ekspor barang dan jasa yang mencakup 64,43 persen; diikuti pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 55,24 persen; dan komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 30,72 persen,” ujarnya.

“Komponen impor barang dan jasa luar negeri sebagai faktor pengurang PDRB menyumbang sebesar 69,00 persen. Dari sisi pertumbuhan (year-on-year), pertumbuhan tertinggi terdapat pada komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 17,62,” lanjut Tasdik.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *