FIFA resmi mengumumkan penjualan tiket Piala Dunia 2026 melalui asosiasi sepakbola nasional untuk para pendukung. Namun, harga tiket yang melonjak tajam membuat banyak fans geram.
FIFA menyediakan sekitar 8 persen tiket untuk dijual lewat federasi sepakbola masing-masing negara peserta Piala Dunia 2026. Harga tiketnya kini berada di rentang jutaan hingga ratusan juta rupiah.
Berdasarkan informasi dari Federasi Sepakbola Jerman, tiket termurah untuk fase grup dibanderol antara 180 dolar AS hingga 700 dolar AS. Dengan kurs rupiah saat ini, artinya suporter harus merogoh kocek hampir Rp 3 juta hingga sekitar Rp 12 juta hanya untuk pertandingan babak awal.
Harga untuk partai final jauh lebih tinggi, yakni antara 4.185 dolar AS sampai 8.680 dolar AS, atau sekitar hampir Rp 70 juta hingga hampir Rp 150 juta. Di Inggris, asosiasi setempat juga menginformasikan bahwa pendukung mereka harus membayar lebih dari 7.000 dolar AS, setara hampir Rp 120 jutaan.
Kondisi ini berbeda dengan pernyataan FIFA pada September lalu, ketika mereka menyebut kisaran harga mulai 60 dolar AS sampai 6.730 dolar AS untuk laga final Piala Dunia 2026. Meski begitu, FIFA menjelaskan bahwa perubahan harga dapat terjadi karena penggunaan sistem harga dinamis.
Kenaikan tarif ini langsung memicu reaksi dari Football Supporter Europe (FSE). Dalam pernyataannya kepada France24 dilansir infoSport, organisasi tersebut mengecam kebijakan ini sebagai “pengkhianatan monumental terhadap tradisi Piala Dunia, mengabaikan kontribusi pendukungnya terhadap tontonan itu.”
FIFA sebelumnya telah menetapkan beberapa tahap penjualan, mulai dari pre-sale, kemudian early ticket draw sejak 26 Oktober 2025, Final Draw pada Desember 2025, hingga random selection draw pada pertengahan Desember 2025. Memasuki awal tahun berikutnya, sisa tiket akan dijual dengan sistem siapa cepat dia dapat.
Dengan sistem harga dinamis, tiket bisa dibanderol murah di awal tetapi berpotensi naik mendekati hari pertandingan, bergantung pada permintaan pasar.
Piala Dunia 2026 sendiri dijadwalkan berlangsung pada 11 Juni hingga 19 Juli 2026, dan diselenggarakan di tiga negara: Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Sebanyak 16 stadion dari 16 kota berbeda akan menjadi venue.
Turnamen edisi ini juga menandai penambahan jumlah peserta menjadi 48 negara, meningkat dari format sebelumnya yang hanya menampung 32 tim. Argentina akan hadir sebagai juara bertahan setelah kemenangan mereka pada tahun 2022.







