Warga Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang memblokir jalan dengan timbunan sampah. Hal itu dilakukan karena warga setempat geram banyak orang sering buang sampah sembarangan di lokasi tersebut.
Berdasarkan pantauan infoSumut, Senin (3/11/2025), tumpukan sampah mengular sepanjang 4 meter menutupi Jalan Kolam Belakang. Beberapa kendaraan terlihat putar balik dengan adanya pemblokiran jalan tersebut.
Warga Jalan Kolam Belakang, Rokayah mengungkapkan pihaknya memblokir jalan pada Minggu (2/11). Ia mengeluh lantaran kondisi jalan yang kumuh.
“Semalam kami sengaja buat ini (blokade jalan) biar tidak ada lagi yang buang sampah di sini, jadi kami tutup jalannya. Di sini sudah terlalu banyak sampah yang buat kumuh, mau makan pun enggak selera kita karena aromanya,” ungkap Rokayah.
Lebih lanjut, Rokayah menyebut warga setempat turun berjaga agar tidak ada oknum yang membuang sampah.
“Di sini malam pun kami jaga biar nggak ada yang buang sampah. Ini diblokade sudah ada dua hari ini, karena makin lama makin banyak sampahnya,” ujarnya.
Hal serupa juga disebutkan Sulastri, warga setempat cukup geram dengan banyaknya oknum yang buang sampah sembarangan.
“Warga kita nggak ada buang di sini. Kami bahkan bikin lubang, begitu penuh kami timbun baru kami buat lubang lagi. Ini yang buang orang lewat,” kata Sulastri.
Sementara itu, Kepala Dusun XVIII, Salidin Maha mengakui bahwa timbunan sampah tersebut sudah terjadi dalam empat tahun belakangan. pihaknya sudah berulang kali melakukan pembersihan namun ada saja oknum yang membuang sampah di lokasi yang sama.
“Desa bekerja sama dengan kecamatan sudah berulang membersihkan ini menggunakan beko dan alat berat truk sampah. Namun begitu pagi kita bersihkan, hitungan jam sampah kembali menumpuk. Jadi ini karena sudah menumpuk, kita juga sudah berulang menangkap orang di sini, tapi tidak digubris,” ujarnya.
“Kita juga tidak ada aturan untuk memberikan sanksi atau pun kutipan kita enggak berani. Jaga di sini pun terbatas kalau malam. Siang kita jaga, tapi malam nggak bisa dijaga,” lanjutnya.
Melihat kondisi ini, ia menyebut warga akhirnya nekad memblokir jalan.
“Jadi ini puncaknya semalam, enggak tahu kita siapa yang buang sampah di sini. Tiba-tiba di buang di tengah, akhirnya masyarakat keberatan. Daripada jatuh orang, akhirnya masyarakat menutup jalan ini sementara waktu,” kata Salidin.
Ia mengakui bahwa belum ada truk sampah yang mengangkat sampah secara reguler di wilayah tersebut. Ia pun sudah sempat melayangkan surat untuk permohonan adanya alat berat yang mengangkat sampah ke tingkat kecamatan.
“Truk sampah itu belum bisa rutin mengangkut sampah. Kadang seminggu sekali. Itu memang kendalanya di Percut Sei Tuan ini. Rencana kita terakhir, kita sudah sampaikan ke pimpinan dan menunggu dari kecamatan. Tinggal menunggu pihak kecamatan aja mungkin mau mengirim alat berat atau truk untuk membersihkan ini,” ucapnya.







