Pembangunan hunian tetap bagi warga korban banjir bandang di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara akhirnya memasuki fase awal. Bertempat di Desa Hapesong Baru, Batang Toru, peletakan batu pertama dilakukan pemerintah pusat, Pemprov Sumut, Pemkab Tapsel dan PTPN IV PalmCo.
Groundbreaking ini menjadi babak baru penanganan bencana pasca banjir bandang yang menerjang kawasan tersebut pada akhir November lalu. Pemerintah pusat dan daerah menekankan pembangunan hunian tetap (huntap) maupun hunian sementara (huntara) berjalan cepat dan tepat waktu, mengingat sebagian warga sudah hampir satu bulan kehilangan tempat tinggal.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan pembangunan huntap akan dikebut dan dikoordinasikan lintas kementerian, pemerintah daerah, dan BUMN. Ia menekankan instruksi presiden agar penanganan bencana dipercepat dan tepat sasaran.
“Negara hadir, Presiden mengerahkan semua kekuatan, koordinasi, dan keuangan. Kita kompak membantu rakyat kita. Mari kita bekerja cepat, lebih cepat dari biasa,” ujar Maruarar dalam keterangan tertulis, Rabu (24/12/2025).
Arahan tersebut disebut sebagai mandat agar proses teknis dan administrasi tidak berlarut-larut. Ia menegaskan bahwa warga terdampak membutuhkan kepastian relokasi, termasuk pemetaan hunian sementara hingga hunian permanen.
Menteri kelahiran Sumatera tersebut menambahkan bahwa percepatan pembangunan juga menjadi pembuktian bahwa koordinasi pemerintah pusat dan daerah berjalan efektif setelah masa tanggap darurat selesai.
Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya yang hadir dalam prosesi groundbreaking menggarisbawahi pentingnya ketepatan waktu pembangunan huntap demi mengurangi beban warga yang masih tinggal di tempat penampungan.
“Kita berharap huntap ini selesai tepat waktu agar masyarakat yang terdampak bencana tidak lagi berlarut-larut tinggal di pengungsian,” ujarnya.
Ia menyebut Pemerintah Provinsi akan memantau progres konstruksi dan memperkuat koordinasi dengan Pemkab Tapsel, BUMN penyedia lahan (PTPN IV), dan kementerian terkait.
Dalam kesempatan itu, Wagub juga mengingatkan pentingnya memprioritaskan warga yang kehilangan rumah secara total dan yang tinggal di zonasi rawan banjir.
Sementara Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu menyebut pembangunan huntap sebagai prioritas pemerintah daerah untuk memulihkan kehidupan warga, terutama mereka yang kehilangan harta benda dan mata pencaharian akibat banjir bandang.
“Pembangunan 227 hunian tetap di areal sekitar 5 hektar ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah untuk memulihkan kehidupan warga. Ini bukan hanya membangun rumah, tetapi juga membangun kembali harapan dan masa depan masyarakat Tapanuli Selatan,” kata Gus Irawan.
Ia menambahkan, relokasi permanen ini adalah bagian dari mitigasi risiko bencana karena kawasan bantaran sungai telah dinilai rawan dan tidak layak huni kembali.
Bupati juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama BUMN yang menyediakan lahan untuk relokasi huntap yang dinilai mempercepat proses konstruksi, terutama pada tahap awal pematangan lokasi.
Pembangunan huntap di Batang Toru memanfaatkan sebagian areal perkebunan milik PTPN IV PalmCo yang saat ini dikoordinasikan penggunaannya dengan pemerintah daerah.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko K. Santosa menyatakan pihaknya mendukung setiap tahapan penyediaan hunian bagi warga terdampak banjir bandang, baik melalui peminjaman aset maupun penyediaan fasilitas pendukung bagi warga.
“Sesuai arahan Danantara dan BP BUMN, kita siap mendukung seluruh tahapan pembangunan hunian bagi warga terdampak banjir bandang, termasuk penyediaan lahan dan fasilitas pendukung sesuai kebutuhan pemerintah daerah,” ujar Jatmiko.
Ia juga menyebut dukungan ini tidak berhenti pada masa darurat tetapi berlanjut hingga fase pembangunan hunian dan pemulihan layanan dasar tentu dengan berkolaborasi bersama BUMN lainnya.
PTPN IV PalmCo sebelumnya telah menyiapkan rumah dinas yang tidak ditempati sebagai penampungan sementara.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Seiring pembangunan huntap, pemerintah menyiapkan hunian sementara (huntara), terutama bagi warga yang rumahnya hilang total.
Selain hunian tetap, hunian sementara juga dipersiapkan pemerintah dan BUMN untuk menjadi tempat tinggal hingga konstruksi huntap selesai bertahap. Pembangunan fasilitas dasar seperti sanitasi, air bersih, dan akses kesehatan telah dipetakan dalam koordinasi lintas instansi.
Pemprov Sumut Dorong Penyelesaian Tepat Waktu
PTPN IV PalmCo Sediakan Lahan dan Dukungan Teknis
Huntara Disiapkan Menjelang Pemulihan Penuh

Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya yang hadir dalam prosesi groundbreaking menggarisbawahi pentingnya ketepatan waktu pembangunan huntap demi mengurangi beban warga yang masih tinggal di tempat penampungan.
“Kita berharap huntap ini selesai tepat waktu agar masyarakat yang terdampak bencana tidak lagi berlarut-larut tinggal di pengungsian,” ujarnya.
Ia menyebut Pemerintah Provinsi akan memantau progres konstruksi dan memperkuat koordinasi dengan Pemkab Tapsel, BUMN penyedia lahan (PTPN IV), dan kementerian terkait.
Dalam kesempatan itu, Wagub juga mengingatkan pentingnya memprioritaskan warga yang kehilangan rumah secara total dan yang tinggal di zonasi rawan banjir.
Sementara Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu menyebut pembangunan huntap sebagai prioritas pemerintah daerah untuk memulihkan kehidupan warga, terutama mereka yang kehilangan harta benda dan mata pencaharian akibat banjir bandang.
“Pembangunan 227 hunian tetap di areal sekitar 5 hektar ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah untuk memulihkan kehidupan warga. Ini bukan hanya membangun rumah, tetapi juga membangun kembali harapan dan masa depan masyarakat Tapanuli Selatan,” kata Gus Irawan.
Ia menambahkan, relokasi permanen ini adalah bagian dari mitigasi risiko bencana karena kawasan bantaran sungai telah dinilai rawan dan tidak layak huni kembali.
Bupati juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama BUMN yang menyediakan lahan untuk relokasi huntap yang dinilai mempercepat proses konstruksi, terutama pada tahap awal pematangan lokasi.
Pemprov Sumut Dorong Penyelesaian Tepat Waktu
Pembangunan huntap di Batang Toru memanfaatkan sebagian areal perkebunan milik PTPN IV PalmCo yang saat ini dikoordinasikan penggunaannya dengan pemerintah daerah.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko K. Santosa menyatakan pihaknya mendukung setiap tahapan penyediaan hunian bagi warga terdampak banjir bandang, baik melalui peminjaman aset maupun penyediaan fasilitas pendukung bagi warga.
“Sesuai arahan Danantara dan BP BUMN, kita siap mendukung seluruh tahapan pembangunan hunian bagi warga terdampak banjir bandang, termasuk penyediaan lahan dan fasilitas pendukung sesuai kebutuhan pemerintah daerah,” ujar Jatmiko.
Ia juga menyebut dukungan ini tidak berhenti pada masa darurat tetapi berlanjut hingga fase pembangunan hunian dan pemulihan layanan dasar tentu dengan berkolaborasi bersama BUMN lainnya.
PTPN IV PalmCo sebelumnya telah menyiapkan rumah dinas yang tidak ditempati sebagai penampungan sementara.
Seiring pembangunan huntap, pemerintah menyiapkan hunian sementara (huntara), terutama bagi warga yang rumahnya hilang total.
Selain hunian tetap, hunian sementara juga dipersiapkan pemerintah dan BUMN untuk menjadi tempat tinggal hingga konstruksi huntap selesai bertahap. Pembangunan fasilitas dasar seperti sanitasi, air bersih, dan akses kesehatan telah dipetakan dalam koordinasi lintas instansi.







