Gubsu Bobby Nasution Nonaktifkan Inspektur Pembantu yang Diduga Menerima Gratifikasi

Posted on

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution tengah melakukan bersih-bersih di internal Pemprov Sumut. Terbaru Inspektur Pembantu dinonaktifkan dari jabatannya karena diduga menerima gratifikasi.

Suami Kahiyang Ayu ini mengatakan aparatur negara mendapatkan gaji dari uang pajak yang dikutip dari rakyat. Karena itu, tidak seharusnya mencuri atau menerima gratifikasi.

“Kita ini harus kerja untuk masyarakat, memastikan. Kita ini sudah dibayar, digaji, dapat tunjangan segala macam dari negara dan uang pajak. Ya, jangan mencuri-curi lagi lah. Jangan pungli lagi baik pungli internal di sesama instansi, pungli di masyarakat ya jangan lagi lah,” katanya di Medan, Senin (5/5/2025). Bobby menjelaskan itu terkait keputusan menonaktifkan Inspektur Pembantu.

Bobby tak menampik apa yang dilakukannya sebagai upaya bersih-bersih internal. Menurut dia, pemerintah memang harus bersih dari tindakan tidak terpuji.

“Dibilang bersih-bersih ya harus karena pemerintah harus bersih,” kata Bobby.

Sebelum ini Bobby sudah menonaktifkan lima pejabat eselon II yakni Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas Sitorus, Kepala BPSDM Sumut Abdul Haris Lubis, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sumut Juliadi Harahap, Kepala Biro Otonomi Daerah Sumut Harianto Butarbutar dan Kepala Dinas Perindag ESDM Mulyadi Simatupang.

Inspektur Sumut Sulaiman Harahap mengatakan Inspektur Pembantu yang dinonaktifkan itu kini tengah diperiksa. Ancaman hukuman disiplin menanti.

“Iya benar, dinonaktifkan sementara dalam rangka pemeriksaan dengan ancaman hukuman disiplin berat, Inspektur Pembantu,” kata Sulaiman.

Selengkapnya di Halaman Berikutnya…

Selain satu Inspektur Pembantu, sejumlah auditor juga ikut diperiksa. Namun Sulaiman tidak mengungkap berapa jumlah auditor yang diperiksa.

“Kemudian ada beberapa pejabat fungsional, auditor, yang sedang diperiksa,” ucapnya.

Sulaiman menyebutkan jika Inspektur Pembantu itu diperiksa karena masalah penegakan intergrasi saat pemeriksaan. Inspektur Pembantu itu diduga menerima gratifikasi.

“Masalah penegakan integritas dalam pelaksanaan pekerjaannya ketika melakukan pemeriksaan, dugaan gratifikasi,” sebutnya.

Pihaknya saat ini melakukan bersih-bersih pejabat eksternal dan internal Inspektorat Sumut untuk tata kelola pemerintahan yang baik. Sulaiman mengingatkan agar peristiwa gratifikasi ini tidak terulang lagi.

“Di eksternal sudah, di internal (Inspektorat Sumut) pun kita bersihkan supaya mendukung tata kelola pemerintahan yang baik ini, sekaligus kalau ada nanti dari Inspektorat dalam rangka pemeriksaan yang mencoba-coba seperti itu dan jangan dicoba-coba untuk diberikan sesuatu,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *