Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution mengeluhkan Harga avtur di Bandara Kualanamu lebih mahal yang mengakibatkan harga tiket mahal. Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa penetapan harga avtur di Bandara Kualanamu sudah sesuai regulasi.
“Pertamina Patra Niaga menghormati perhatian dan masukan Bapak Gubernur Sumatera Utara terkait harga avtur di Bandara Kualanamu. Perlu disampaikan bahwa penetapan harga avtur di seluruh Indonesia mengikuti formula yang berlaku secara nasional,” ungkap Area Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw, Senin (25/8/2025).
Fahrougi menyebut penentuan harga avtur di Bandara Kualanamu sudah sesuai formula secara nasional. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penetapan harga avtur.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
“Formula ini mengacu pada regulasi pemerintah dengan mempertimbangkan perkembangan harga minyak dunia, kurs, serta komponen biaya operasional lainnya. Hal ini diterapkan secara transparan dan berlaku sama bagi seluruh bandara di Indonesia,” lanjutnya.
Fahrougi memastikan bahwa pasokan avtur di Bandara Kualanamu mencukupi untuk kebutuhan maskapai. Ia menyebut Pertamina terus menjaga kualitas pelayanan agar maskapai dapat beroperasi dengan baik.
“Dari sisi operasional, Pertamina Patra Niaga di wilayah Sumatera Bagian Utara memastikan ketersediaan avtur di Bandara Kualanamu dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan maskapai. Kami senantiasa menjaga keandalan pasokan serta kualitas pelayanan agar maskapai dapat beroperasi dengan baik,” ujarnya.
Pertamina Koordinasi dengan Pemerintah Daerah
Sementara itu, Fahrougi memastikan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan para stakeholders terkait dalam menjamin layanan avtur dalam kelancaran operasional bandara.
“Kami juga terus berkoordinasi dan terbuka untuk berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah maupun operator penerbangan, agar layanan avtur dapat mendukung kelancaran operasional bandara dan pengembangan sektor penerbangan di Sumatera Utara,” pungkasnya.
Sebelumnya Bobby menyebut ada maskapai swasta yang mengisi bahan bakar pesawat di Malaysia. Sebab, harga avtur di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, disebut lebih mahal.
“Saya nggak sebut maskapai apa, maskapai swasta, dia biasanya ngambil rutenya pintar, Jakarta terbang ke Medan, dari Medan dia terbang ke Penang atau Kuala Lumpur, ngisi minyak full di sana, lalu terbang lagi ke Kualanamu ngisi minyak sedikit saja, terbang lagi ke Jakarta,” kata Bobby.
Menantu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu menjelaskan jika Bandara Kualanamu dibangun di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan harapan Sumut menjadi gerbang Indonesia bagian Barat untuk dunia internasional.
“Ada keinginan dari pemerintah sebenarnya menjadikan Kualanamu, kita ini, Sumatera Utara menjadi pintu gerbangnya Indonesia bagian Barat,” ungkapnya.
Pertamina Koordinasi dengan Pemerintah Daerah
Sementara itu, Fahrougi memastikan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan para stakeholders terkait dalam menjamin layanan avtur dalam kelancaran operasional bandara.
“Kami juga terus berkoordinasi dan terbuka untuk berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah maupun operator penerbangan, agar layanan avtur dapat mendukung kelancaran operasional bandara dan pengembangan sektor penerbangan di Sumatera Utara,” pungkasnya.
Sebelumnya Bobby menyebut ada maskapai swasta yang mengisi bahan bakar pesawat di Malaysia. Sebab, harga avtur di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, disebut lebih mahal.
“Saya nggak sebut maskapai apa, maskapai swasta, dia biasanya ngambil rutenya pintar, Jakarta terbang ke Medan, dari Medan dia terbang ke Penang atau Kuala Lumpur, ngisi minyak full di sana, lalu terbang lagi ke Kualanamu ngisi minyak sedikit saja, terbang lagi ke Jakarta,” kata Bobby.
Menantu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu menjelaskan jika Bandara Kualanamu dibangun di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan harapan Sumut menjadi gerbang Indonesia bagian Barat untuk dunia internasional.
“Ada keinginan dari pemerintah sebenarnya menjadikan Kualanamu, kita ini, Sumatera Utara menjadi pintu gerbangnya Indonesia bagian Barat,” ungkapnya.