Status gunung Bur Ni Telong di Bener Meriah, Aceh naik ke level III atau siaga. Peningkatan status itu setelah gempa dengan magnitudo (M) 4,5 dan beberapa gempa susulan mengguncang daerah itu.
Berdasarkan informasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM, tadi malam tercatat terjadi 7 kali gempa terasa dengan pusatnya sekitar 5 kilometer barat daya puncak Gunung Bur Ni Telong. Lindu itu diikuti peningkatan gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal.
Hingga pukul pukul 22.45 WIB tercatat 7 kali gempa vulkanik dangkal (VB), 14 kali gempa vulkanik dalam (VA), 1 kali gempa tektonik lokal, dan 1 kali gempa tektonik jauh. Berdasarkan pengamatan visual, gunung api disebut terlihat jelas dan asap kawah tidak teramati.
“Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas Gunung Bur Ni Telong pada dinaikan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) sejak tanggal 30 Desember 2025 pukul 22.45 WIB,” tulis keterangan Badan Geologi seperti dikutip infoSumut, Selasa (30/12/2025).
Kadis Kominfo Bener Meriah Ilham Abdi, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah mengimbau masyarakat Desa Rambune dan Pantan Pediangan, Kecamatan Timang Gajah untuk mengungsi. Pemerintah menyiapkan lokasi pengungsian di kompleks kampus Universitas Syiah Kuala (USK) di kecamatan tersebut.
“BPBD lagi merapat ke sana untuk siapkan tenda,” kata Ilham saat dimintai konfirmasi infoSumut.
Ilham mengimbau masyarakat tidak panik. Dia meminta warga untuk mengikuti informasi resmi dari sumber terpercaya.
“Yang diarahkan untuk mengungsi adalah Kampung Rembune dan Pantan Pediangan Kecamatan Timang Gajah karena berada pada radius 5 kilometer. Ini bukan peringatan gunung meletus, ini adalah langkah antisipasi sesuai rekomendasi Badan Geologi,” jelas Ilham.
Sebelumnya, gempa dengan magnitudo (M) 4,5 terjadi Bener Meriah, Aceh malam ini. Guncangan gempa terasa kuat.
Berdasarkan data dari BMKG, gempa terjadi sekitar pukul 20.43 WIB, Selasa (30/12/2025). Pusat gempa berada pada koordinat 4.73 LU – 96.80 BT atau 7 km barat Bener Meriah.
“Kedalaman 7 kilometer,” kata Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar Andi Azhar Rusdin kepada infoSumut.







