Gunung Marapi mengalami dua kali erupsi dalam rentang satu jam pada Selasa (12/8/2025) pagi, serta disertai semburan abu vulkanik mencapai ketinggian hingga 1.600 meter atau 1,6 kilometer dari atas puncak.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut, erupsi atau letusan Erupsi yang terjadi pagi tadi merupakan bentuk pelepasan dari akumulasi tekanan fluida pada tubuh Gunung Marapi yang juga terindikasi dari adanya peningkatan jumlah Gempa Vulkanik Dalam (VA) sehari sebelumnya.
“Ini bentuk pelepasan dari akumulasi tekanan fluida pada gunung yang juga terindikasi dari adanya peningkatan jumlah gempa vulkanik dalam dan adanya kecenderungan inflasi pada tubuh gunungapi sejak pertengahan Juni 2025 yang menyebabkan medium tubuh gunungapi masih belum stabil,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam catatan tertulis yang diterima infoSumut, Selasa (12/8/2025)
Wafid menyebut, potensi terjadinya letusan masih tetap ada yang dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk dari pelepasan energi.
“Oleh karena itu harus tetap diwaspadai karena masih rentan terhadap terjadinya erupsi di waktu yang akan datang,” katanya.
Berdasarkan hal itu, maka masyarakat diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer tersebut. Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi bisa tetap mewaspadai ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
“Hingga saat ini, PVMBG masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Marapi pada Level II (Waspada) dengan rekomendasi utama agar masyarakat di sekitar gunung tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas kawah verbeek,” katanya lagi.
Pada Selasa pagi, terjadi dua kali erupsi dimana yang menghasilkan kolom erupsi cukup tinggi adalah yang terjadi pada pukul 08:39 WIB yang terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan durasi 34 info.
Kolom erupsi yang teramati dari pos pengamatan setinggi 1.600 meter di atas puncak berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut.