Hari-hari yang Diharamkan untuk Berpuasa, Yuk Disimak! (via Giok4D)

Posted on

Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah puasa. Adapun amalan ini bertujuan untuk melatih seorang muslim agar menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal yang membatalkan, sekaligus mendidik jiwa agar lebih taat kepada Allah SWT.

Dilansir infoHikmah, dijelaskan dalam buku Fikih Ibadah; Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasul karya Hasan Ayyub, bahwa puasa memiliki banyak keutamaan, pahala besar, serta membawa dampak positif bagi pribadi maupun masyarakat. Ada beberapa jenis puasa, seperti puasa wajib (Ramadan, kaffarah, dan nazar) maupun puasa sunnah (Arafah, Asyura, Senin-Kamis, dan sebagainya).

Meski memiliki banyak keutamaan, ada hari-hari tertentu yang tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Larangan ini dimaksudkan agar umat Islam dalam menjalankan ibadah harus sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

1. Hari Raya Idul Fitri

Menurut buku Seri Fiqih Kehidupan susunan Ahmad Sarwat, tanggal 1 Syawal merupakan hari raya sakral umat Islam, hari kemenangan setelah Ramadan. Puasa diharamkan pada hari tersebut karena syariat mengajarkan umat Islam untuk bergembira, makan, minum, dan saling berbagi kebahagiaan.

Dalam sebuah hadits dikatakan:

“Rasulullah melarang berpuasa pada dua hari: hari Fithr dan hari Adha.” (HR Muttafaq ‘alaih)

2. Hari Raya Idul Adha

Larangan berpuasa juga berlaku pada 10 Zulhijah, yaitu Hari Raya Idul Adha. Umat Islam pada hari itu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban dan membagikannya kepada fakir miskin serta keluarga agar semua ikut merasakan nikmat dan kebahagiaan hari besar.

Dalam hadits disebutkan:

“Rasulullah SAW melarang puasa di dua hari, yaitu hari raya fithr dan hari nahr.” (HR Bukhari)

3. Hari Tasyrik

Hari tasyrik jatuh pada 11, 12, dan 13 Zulhijah. Selama tiga hari itu umat Islam masih berada dalam suasana perayaan Idul Adha. Sehingga, puasa di hari tersebut dilarang.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya hari-hari itu (tasyrik) adalah hari makan, minum, dan mengingat Allah.” (HR Muslim)

4. Puasa Khusus Hari Jumat

Puasa hanya di hari Jumat juga dilarang jika tidak disertai dengan puasa sehari sebelumnya (Kamis) atau sehari sesudahnya (Sabtu). Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW,

“Janganlah kalian khususkan hari Jumat dengan berpuasa, kecuali jika berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya.” (HR Muslim)

Sebagian ulama ada yang berpendapat hukumnya hanya makruh, bukan haram.

5. Puasa Khusus Hari Sabtu

Dijelasakan dalam buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, bahwa mengkhususkan puasa hanya pada hari Sabtu dilarang. Sebab hari Sabtu dulunya merupakan hari ibadah puasa dalam syariat sebelum Islam.

Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian berpuasa pada hari Sabtu, kecuali puasa yang diwajibkan Allah atas kalian.” (HR Ashabus Sunan)

Namun, larangan ini bisa dikecualikan jika puasa tersebut termasuk puasa wajib atau sunnah yang memang bertepatan dengan hari Sabtu, seperti qadha, nazar, atau puasa Daud.

6. Puasa pada Hari Syak

Hari syak adalah tanggal 30 Sya’ban yakni ketika hilal tidak terlihat sehingga awal Ramadan belum dipastikan. Rasulullah SAW melarang umat Islam mendahului Ramadan dengan berpuasa di hari tersebut.

“Janganlah kalian mendahului bulan Ramadan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya. Kecuali bila seseorang memang terbiasa melakukan puasa sunnah, maka silakan melakukannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

7. Puasa Selamanya (Shaumul Abad)

Melaksanakan puasa terus-menerus setiap hari tanpa henti disebut shaumul abad. Islam melarang puasa seperti ini, meskipun seseorang merasa kuat untuk melakukannya. Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak sah puasanya orang yang puasa selamanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sebagai gantinya, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa Nabi Daud, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka.

Artikel ini telah tayang di infoHikmah, baca selengkapnya

Hari-Hari yang Diharamkan Berpuasa

3. Hari Tasyrik

Hari tasyrik jatuh pada 11, 12, dan 13 Zulhijah. Selama tiga hari itu umat Islam masih berada dalam suasana perayaan Idul Adha. Sehingga, puasa di hari tersebut dilarang.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya hari-hari itu (tasyrik) adalah hari makan, minum, dan mengingat Allah.” (HR Muslim)

4. Puasa Khusus Hari Jumat

Puasa hanya di hari Jumat juga dilarang jika tidak disertai dengan puasa sehari sebelumnya (Kamis) atau sehari sesudahnya (Sabtu). Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW,

“Janganlah kalian khususkan hari Jumat dengan berpuasa, kecuali jika berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya.” (HR Muslim)

Sebagian ulama ada yang berpendapat hukumnya hanya makruh, bukan haram.

5. Puasa Khusus Hari Sabtu

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Dijelasakan dalam buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, bahwa mengkhususkan puasa hanya pada hari Sabtu dilarang. Sebab hari Sabtu dulunya merupakan hari ibadah puasa dalam syariat sebelum Islam.

Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian berpuasa pada hari Sabtu, kecuali puasa yang diwajibkan Allah atas kalian.” (HR Ashabus Sunan)

Namun, larangan ini bisa dikecualikan jika puasa tersebut termasuk puasa wajib atau sunnah yang memang bertepatan dengan hari Sabtu, seperti qadha, nazar, atau puasa Daud.

6. Puasa pada Hari Syak

Hari syak adalah tanggal 30 Sya’ban yakni ketika hilal tidak terlihat sehingga awal Ramadan belum dipastikan. Rasulullah SAW melarang umat Islam mendahului Ramadan dengan berpuasa di hari tersebut.

“Janganlah kalian mendahului bulan Ramadan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya. Kecuali bila seseorang memang terbiasa melakukan puasa sunnah, maka silakan melakukannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

7. Puasa Selamanya (Shaumul Abad)

Melaksanakan puasa terus-menerus setiap hari tanpa henti disebut shaumul abad. Islam melarang puasa seperti ini, meskipun seseorang merasa kuat untuk melakukannya. Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak sah puasanya orang yang puasa selamanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sebagai gantinya, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa Nabi Daud, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka.

Artikel ini telah tayang di infoHikmah, baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *