Dua dari tiga penumpang minibus yang hilang usai mobil yang ditumpangi mereka terjun ke Sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara (Sumut), belum juga ditemukan. Hari ini merupakan hari keenam sejak pencarian dilakukan.
“Memasuki hari keenam operasi pencarian dua orang penumpang minibus yang terjun ke Sungai Lae Kombih terus dimaksimalkan. Operasi pencarian akan dilanjutkan esok pagi dengan harapan kedua korban dapat segera ditemukan dan diserahkan kepada pihak keluarga,” kata Kepala Kantor Basarnas Medan Hery Marantika dalam keterangan resminya, Selasa (29/4/2025).
Hery mengatakan bahwa tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Medan, TNI, Polri, BPBD, Satgas SAR Subulussalam, relawan, serta masyarakat terus melakukan proses pencarian. Peralatan seperti perahu rafting, Aqua Eye, drone serta pencarian dengan scouting darat juga dikerahkan untuk menjangkau area-area sulit yang tidak dapat diakses dari permukaan.
“Kami telah mengerahkan seluruh potensi dan peralatan SAR yang ada. Tim di lapangan bekerja sejak pagi hingga menjelang malam, menyusuri setiap titik yang berpotensi menjadi lokasi keberadaan korban. Kami juga terus melakukan evaluasi harian untuk menentukan strategi terbaik dalam pelaksanaan pencarian,” ujarnya.
Untuk diketahui, peristiwa itu terjadi di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jahe, Pakpak Bharat, Rabu (23/4). Minibus tersebut berangkat dari Sinabang Aceh hendak menuju Jambi. Setibanya di lokasi kejadian, minibus itu mengalami kecelakaan dan terjun bebas ke Sungai Lae Kombih.
Berdasarkan data Basarnas Medan, ada tiga orang penumpang yang hilang, yakni Heri (50), Gigi (40) dan Zuato Balkiah (37) yang merupakan warga Desa The Hok Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi.
Basarnas mengaku mengalami kendala dalam proses pencarian para korban. Kendala-kendala itu, seperti arus sungai yang cukup serta area bibir sungai yang licin. Setelah dilakukan proses pencarian, salah satu korban bernama Heri ditemukan pada Minggu (27/4).
“Kami menghadapi tantangan berupa kondisi arus sungai yang cukup deras, tingginya tebing dan licin di sepanjang bibir sungai,” kata Hery, Jumat (25/4).