Makan larut malam sering dianggap sepele, padahal kebiasaan ini bisa mempengaruhi kondisi tubuh lebih dari yang kamu kira. Setelah jam 9 malam, metabolisme mulai melambat dan tubuh bersiap untuk beristirahat.
Jika makan pada waktu ini, proses pencernaan menjadi kurang optimal dan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan. Ada beberapa risiko penting yang muncul akibat makan setelah jam 9 malam, mulai dari peningkatan berat badan, kualitas tidur yang menurun, hingga potensi masalah metabolik jangka panjang.
Dilansir dari laman Klinik GWS Medika, ada 5 masalah kesehatan yang akan terjadi apabila makan malam terlalu larut. Dengan memahami dampaknya, kamu bisa mulai mengatur pola makan yang lebih sehat dan selaras dengan ritme alami tubuh.
Makan malam yang berdekatan dengan waktu tidur bisa memicu asam lambung, mengganggu proses pencernaan, dan gula darah yang tidak stabil. Hal tersebut bisa mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan turunnya nafsu makan.
Beberapa penelitian menunjukkan kalori yang terbakar pada pagi dan siang hari akan lebih efisien daripada malam hari. Orang yang makan malam terlalu larut secara tidak sadar akan memakan lebih banyak kalori dari biasanya.
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang terdiri dari obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan kolesterol abnormal.
Di dalam lambung terdapat enzim pencernaan dan asam lambung yang akan diproduksi ketika kamu makan. Ketika kamu tidur setelah makan dengan posisi horizontal, akan memicu asam lambung naik ke tenggorokan dan terjadi gejala refleks asam lambung. Hal ini bisa berlanjut menjadi penyebab GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Malam hari adalah waktu yang rawan untuk ngemil yang kaya lemak, gula, dan garam. Keripik, eskrim, dan permen juga bukan pilihan yang bagus. Ketika asupan gizi pada siang hari tidak seimbang, akan memicu makan yang berlebih pada malam hari.
Oleh karena itu kita perlu memilih makanan yang mengenyangkan, pastikan asupan kalori pada siang hari terpenuhi, jaga pola makan secara teratur, dan kenali rasa lapar yang terjadi secara emosional.
Walaupun makan terlalu malam bukan menjadi faktor utama naiknya berat badan, hal tersebut juga berdampak buruk untuk kesehatan. Sesuaikan waktu ritme makan malam dengan tubuh kamu, dan pilih makanan dengan baik untuk investasi jangka panjang pada tubuh mu!
Artikel ini ditulis Alifah, mahasiswi PKL UINSU di infocom
Risiko Makan di Atas Jam 9 Malam
1. Mengubah Kualitas Tidur
2. Risiko Berat Badan Naik
3. Risiko Terjadi Sindrom Metabolik
4. Memicu Asam Lambung
5. Lebih Memilih Makanan Kurang Sehat
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang terdiri dari obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan kolesterol abnormal.
Di dalam lambung terdapat enzim pencernaan dan asam lambung yang akan diproduksi ketika kamu makan. Ketika kamu tidur setelah makan dengan posisi horizontal, akan memicu asam lambung naik ke tenggorokan dan terjadi gejala refleks asam lambung. Hal ini bisa berlanjut menjadi penyebab GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Malam hari adalah waktu yang rawan untuk ngemil yang kaya lemak, gula, dan garam. Keripik, eskrim, dan permen juga bukan pilihan yang bagus. Ketika asupan gizi pada siang hari tidak seimbang, akan memicu makan yang berlebih pada malam hari.
Oleh karena itu kita perlu memilih makanan yang mengenyangkan, pastikan asupan kalori pada siang hari terpenuhi, jaga pola makan secara teratur, dan kenali rasa lapar yang terjadi secara emosional.
Walaupun makan terlalu malam bukan menjadi faktor utama naiknya berat badan, hal tersebut juga berdampak buruk untuk kesehatan. Sesuaikan waktu ritme makan malam dengan tubuh kamu, dan pilih makanan dengan baik untuk investasi jangka panjang pada tubuh mu!
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Artikel ini ditulis Alifah, mahasiswi PKL UINSU di infocom







