Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menyalurkan bantuan untuk korban bencana di sejumlah daerah di Aceh. Relawan ikut dikerahkan untuk membersihkan tempat ibadah di Aceh Tamiang.
Dalam kegiatan bertajuk ‘Banda Aceh Peduli’, Pemerintah Kota Banda Aceh menyalurkan bantuan untuk enam daerah terdampak bencana yaitu Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa berakhir di Aceh Tamiang. Rombongan bergerak dari Balai Kota dengan membawa 15 truk berisi bantuan, mobil ambulans RSUD Meuraxa, mobil pemadam kebakaran, truk DLHK, PUPR, dan sejumlah personel Satpol PP/WH, Kamis 18 Desember.
Rombongan sempat tertahan di Bireuen selama beberapa jam karena menunggu untuk dapat melewati jembatan Awe Geutah Paya-Teupin Reudeup, Peusangan Selatan. Lokasi itu satu-satunya jalan menuju arah Aceh Utara.
Di Aceh Tamiang, Illiza bersama 340 relawan dan ASN melakukan kegiatan bakti sosial selama tiga hari. Mantan anggota DPR RI itu juga menyerahkan paket bantuan sembako dan alat peralatan kebersihan seperti sekop, kereta sorong, sepatu bot yang diterima langsung Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi.
Selama tiga hari, Illiza mendampingi tim relawan Dinas Pendidikan layanan trauma healing kepada anak-anak setempat. Selain itu, Illiza bersama kepala OPD dan relawan juga membersihkan lumpur yang menggenangi Masjid Al Khairiyah.
Mantan Wakil Wali Kota Banda Aceh itu sempat menyapa pengungsi serta menyerahkan bantuan di beberapa desa termasuk di Kampung Durian, Kecamatan Rantau. Relawan Dinkes Banda Aceh juga memberikan layanan kesehatan gratis ke warga di Tualang Cut.
Illiza mengaku sedih melihat kondisi Aceh Tamiang yang luluh lantak akibat diterjang banjir bandang Rabu 26 November lalu. Dia berharap masyarakat tabah menghadapi musibah itu.
“Dalam kehidupan yang begini butuh ketegaran, butuh kesabaran, kita melihat saja tidak mampu menahan air mata kita,” kata Illiza, Selasa (23/12/2025).
Illiza menyebutkan, sepertiga Kota Banda Aceh juga pernah luluh lantak akibat diterjang tsunami 21 tahun lalu. Menurutnya, untuk bangkit kembali sangat berat bila tanpa bantuan orang lain dan dukungan semua pihak.
“Kita tau bagaimana beratnya untuk bangkit kembali (saat tsunami) tanpa bantuan orang lain. Tanpa dukungan semua pihak baik lokal, nasional, internasional kita tidak bisa bangkit lagi seperti hari ini,” jelasnya.
“Maka komitmen kami dulu kami pernah dibantu dan hari ini kami juga harus bisa membantu,” lanjutnya.
Illiza mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bergotong royong membantu korban bencana, baik melalui bantuan materi maupun doa, agar kondisi segera pulih dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal.
“Pemerintah Kota Banda Aceh akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat serta instansi terkait untuk memantau perkembangan situasi dan memastikan bantuan tersalurkan dengan tepat sasaran,” jelasnya.
