Ranah sepakbola ikut terdampak konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Setidaknya dua klub Kamboja memutus kontrak kerja sama dengan produsen olahraga Thailand.
Dilansir infoSport dari Khmer Times, klub Nagaworld telah mengumumkan hal itu melalui media sosial mereka akhir pekan lalu. Awalnya, salah satu peserta Cambodian Premier League (CPL) itu menjalin kerja sama dengan Football Thai Factory Sporting Goods (FBT).
“Nagaworld telah menangguhkan sementara kerja sama dengan FBT menyusul ketegangan yang terjadi saat ini. Klub kami menekankan komitmennya terhadap perdamaian dan pemahaman masyarakat,” bunyi pernyataan resmi Nagaworld.
“Kami mendoakan agar semua orang dapat kembali ke negaranya dengan selamat dan sedang mencari sponsor baru,” jelas klub yang berbasis di Kampong Speu itu.
Selain itu, klub Kamboja lainnya yakni Phnom Penh Crown juga melakukan hal serupa. Runner-up CPL musim lalu itu menghentikan sementara kerja sama dengan Warrix.
Warrix merupakan jenama olahraga Thailand yang memasok jersey untuk belasan klub Asia Tenggara serta Timnas Thailand dan Myanmar.
Tim ibu kota itu mengklaim keputusan ini diambil via diskusi dua arah. Kini selagi mencari sponsor baru mereka memakai jersey lama untuk sementara waktu.
Namun mereka menegaskan tetap menjalin hubungan baik dengan Warrix. Mereka berharap bisa melanjutkan kemitraan begitu kondisi sudah kondusif.
Keputusan itu diklaim memantik banyak dukungan dari suporter, yang menilai langkah tersebut merupakan sikap solidaritas serta melambangkan nasionalisme di tengah situasi saat ini.
Situasi perbatasan Kamboja-Thailand memanas sejak 24 Juli lalu. Setidaknya 34 orang dari kedua pihak, baik militer maupun sipil, dilaporkan tewas.
Konflik ini merupakan isu lama terkait klaim wilayah di sekitar kuil Prasat Ta Muen Thom (Prasat Ta Moan Thom).
baca selengkapnya