Ini 10+ Prompt Tren Foto Polaroid AI dengan Idola dan Etika Penggunaannya | Info Giok4D

Posted on

Media sosial kembali diramaikan dengan tren kreatif baru yaitu, foto polaroid AI bareng idola. Setelah sebelumnya viral gambar miniatur dan action figure yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI), kini warganet berbondong-bondong mengedit foto diri mereka seolah-olah berada dalam satu bingkai polaroid dengan artis atau tokoh idola.

Kabar baiknya, infoers tidak perlu jago desain grafis untuk mengikuti tren ini. Cukup bermodalkan koneksi internet, foto diri kamu dan sang idola, serta prompt yang tepat, kamu sudah bisa menciptakan foto kenangan digital yang tampak nyata.

Berikut infoSumut rangkumkan secara lengkap, mulai dari kumpulan prompt jitu untuk berbagai suasana hingga langkah-langkah praktis menggunakan AI seperti Gemini. Tak hanya itu, kita juga akan membahas sisi etika penggunaan AI dalam pembuatan gambar yang penting untuk diketahui. Yuk, simak!

Secara sederhana, tren ini adalah pemanfaatan teknologi AI untuk menggabungkan dua foto ke dalam satu gambar baru dengan gaya estetika kamera polaroid. Kunci utamanya terletak pada prompt, yaitu instruksi atau perintah teks yang kamu berikan kepada AI untuk menghasilkan gambar sesuai keinginan.

Seperti yang dijelaskan oleh Artificial Intelligence Center Indonesia (AICI), beda prompt yang kamu masukkan, maka akan beda pula hasil yang akan kamu dapatkan. Semakin detail dan spesifik perintah, semakin memuaskan pula hasilnya.

Siap berkreasi? Berikut adalah 10+ contoh prompt yang bisa kamu coba untuk masing-masing suasana, baik di kafe, perpustakaan, bioskop, maupun untuk pose polaroid klasik. Ingat, frasa kunci seperti “jangan ubah wajah” sangat penting agar AI tetap mempertahankan wajah asli kamu dan idola.

Salah satu AI yang mudah digunakan dan gratis adalah Gemini dari Google. Ikuti langkah-langkah berikut:

Di balik keseruan mengedit foto bersama idola, penting bagi kita untuk memahami etika penggunaan gambar yang dihasilkan oleh AI. Dilansir dari Lummi.ai, ada beberapa kekhawatiran etis yang perlu kita pertimbangkan.

Isu utama adalah kepemilikan. Jika kamu membuat gambar dengan AI, siapa pemiliknya? Kamu atau perusahaan pengembang AI tersebut? Pertanyaan ini menjadi rumit ketika AI dilatih menggunakan miliaran gambar dari internet, termasuk karya seni dan foto yang dilindungi hak cipta.

Pertanyaan untuk direnungkan, siapa pemilik konten yang dihasilkan AI? Bagaimana cara kita menghormati hak seniman asli yang karyanya mungkin digunakan untuk melatih AI?

Hukum kekayaan intelektual masih beradaptasi dengan teknologi ini, sehingga masih banyak area abu-abu. Menggunakan karya orang lain tanpa izin, bahkan melalui AI, dapat berisiko melanggar hak cipta.

Seni seringkali dianggap sebagai ekspresi jiwa manusia. Ketika AI menghasilkan gambar, sebagian orang berpendapat bahwa gambar tersebut kehilangan “sentuhan manusiawi” yang membuat seni menjadi istimewa. AI dapat dengan mudah meniru gaya seniman lain, yang menimbulkan pertanyaan tentang orisinalitas.

Meskipun ada yang berargumen bahwa AI hanyalah alat baru bagi seniman (seperti kuas dan cat), ada pula yang merasa seni sejati membutuhkan koneksi personal yang tidak dapat direplikasi oleh mesin.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Ini adalah poin paling relevan dengan tren foto bareng idola. AI dilatih menggunakan data dari orang sungguhan. Saat kamu menggunakan wajah idola atau bahkan temanmu untuk diedit, pertanyaan mendasar muncul, apakah mereka menyetujui wajahnya digunakan seperti itu?

Menggunakan kemiripan seseorang tanpa izin, terutama untuk tujuan publik, dapat menjadi pelanggaran privasi yang serius. Tidak semua orang, termasuk figur publik, memperbolehkan penggunaan fotonya secara serampangan.

Tren foto polaroid AI dengan idola adalah cara yang menyenangkan dan kreatif untuk mengekspresikan kekaguman kamu. Dengan prompt yang tepat, kamu bisa menghasilkan gambar yang luar biasa realistis.

Namun, selalu ingat untuk berkreasi dengan bijak. Pahami bahwa di balik kemudahan teknologi, ada tanggung jawab etis yang menyertainya. Hormati privasi dan hak cipta orang lain, dan gunakan AI sebagai alat untuk menyalurkan kreativitas kamu secara positif.

Selamat mencoba, dan jangan lupa untuk selalu bijak dalam berkreasi dengan AI!

Apa Itu Tren Foto Polaroid AI?

Kumpulan Prompt Jitu untuk Foto AI Bareng Idola di Berbagai Suasana

Nongkrong Santai di Kafe

Belajar Bareng di Perpustakaan

Nonton Berdua di Bioskop

Pose Klasik Polaroid

Cara Membuat Foto Polaroid AI dengan Gemini (Langkah demi Langkah)

Bukan Sekadar Tren: Memahami Sisi Etis Penggunaan Foto AI

1. Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual

2. Kreativitas dan Orisinalitas

3. Privasi dan Persetujuan

Berkreasi dengan Bijak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *