Inul Daratista memiliki hubungan yang sangat dekat dengan mendiang Titiek Puspa. Kedekatan itu sudah terjalin sejak lama, bahkan Inul kerap mendampingi sosok legendaris tersebut di masa-masa terakhir hidupnya.
Pada Kamis malam, 17 April 2025, Inul hadir dalam acara tahlilan tujuh hari wafatnya Titiek Puspa dan mengenang pemberian-pemberian berharga dari wanita yang ia panggil Eyang itu.
Inul mengungkapkan bahwa semua hadiah dari Titiek Puspa disimpannya dengan baik. Ia memilih untuk tidak mengubah apapun dari pemberian tersebut, dan hanya akan menggunakannya saat rasa rindu terhadap Eyang datang.
“Pemberiannya Eyang aku simpan semua. Gak akan aku apa-apain, ya kalau kangen (sama beliau) dipake, gitu aja. Tapi kalau mau diapa-apain, gak, aku gak ngapain-ngapain. Karena itu akan mengubah jadi berbeda. Aku dikasih emas,” ujar Inul Daratista di kawasan Melawai, Jakarta Selatan.
Salah satu hadiah yang diberikan adalah emas, yang dianggap Inul sebagai simbol pesan dan nasihat dari seorang yang dituakan. Menurut Inul, Titiek Puspa sering mengingatkannya untuk rajin menabung, tak hanya dalam bentuk uang tapi juga lewat emas dan berlian.
“Eyang gitu, kalau nyuruh aku itu, harus nabung. Nabungnya selain emas, berlian. Emas itu bisa emas utuh atau emas yang dipake gitu. Sampai ibu-ibuku aja dikasih gelang rantai. Gelang rantai yang dikasih Eyang tuh segini nih gede banget,” papar Inul.
Kepergian Titiek Puspa pada 10 April 2025 membawa duka mendalam, tak hanya bagi Inul tapi juga keluarganya. Sang ibu sangat berduka dan menyatakan bahwa gelang pemberian Titiek tak akan pernah dijual atau diberikan kepada siapa pun karena memiliki nilai kenangan yang begitu dalam.
“Emak aku juga sedih ya. Padahal gelangnya itu dari pertama kali dikasih 23 tahun lalu, dipake terus. Kan kalau agak kotor, ya dicuci ke toko emas. Sekarang (dia bilang) ‘ini kenangan-kenangan ini udah gak bakalan kujual. Pokoknya ke siapapun ini gak bakalan tak jual. Ini pokoknya oleh-oleh kenangan-kenangan dari Eyang’,” tutur Inul.