Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei menyebut akan ada sikap yang diambil setelah Amerika Serikat (AS) membombardir 3 fasilitas nuklir Iran. Baghaei menegaskan Iran memiliki hak untuk membela diri.
“AS harus memikul tanggung jawab atas konsekuensi perang ini,” kata Baghaei seperti dilansir infoNews dari CNN, Minggu (22/6/2025).
“Iran tengah menyaksikan pengkhianatan diplomasi oleh pemerintahan Trump,” imbuhnya.
AS dan Israel disebut tidak berhak lagi berbicara tentang diplomasi. Baghaei menegaskan kedua negara tersebut sudah mengkhianati diplomasi.
“Tidak seorang pun tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi yang pasti adalah bahwa tanggung jawab atas konsekuensi perang ini harus ditanggung oleh Amerika Serikat dan Israel,” ucap Baghaei.
Namun dia tidak menjelaskan bagaimana Iran akan menanggapi serangan militer oleh AS terhadap situs nuklirnya. Namun, ia menekankan Iran berhak membela diri.
“Iran berhak untuk menggunakan haknya untuk membela diri,” tegasnya
“Dan kami pasti akan melakukan itu,” ujar dia lagi.
Baghaei juga mengatakan Presiden AS Donald Trump yang berbicara soal ancaman serangan lebih lanjut merupakan perundungan di tingkat global. Dia memperingatkan serangan Israel dan AS membuat kawasan itu berada dalam posisi yang sangat berbahaya.
“Iran telah benar-benar menahan diri dalam menanggapi Israel dan hanya menargetkan target militer dan keamanan,” tutur dia.
Baghaei, yang bertugas di misi Perserikatan Bangsa-Bangsa Iran di New York antara tahun 2006 dan 2010, mengatakan Iran telah mencoba yang terbaik untuk diplomasi dan perdamaian. “Sejarah tidak akan memaafkan apa yang dilakukan oleh pemerintah AS,” jelasnya.