Berdasarkan informasi intelijen Amerika Serikat (AS) disebut bahwa Israel akan menyerang fasilitas nuklir Iran. Seorang sumber yang mengetahui intelijen tersebut mengatakan bahwa kemungkinan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran “telah meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.”
Dikutip infoNews dari kantor berita Reuters, Rabu (21/5/2025), tidak jelas apakah para pemimpin Israel telah membuat keputusan akhir, dan ada ketidaksepakatan dalam pemerintahan AS tentang apakah mereka pada akhirnya akan memutuskan untuk melakukan serangan.
Sumber tersebut menambahkan bahwa kemungkinan serangan akan lebih mungkin terjadi jika AS mencapai kesepakatan dengan Iran, yang tidak menghapus semua uranium negara itu, CNN menambahkan.
Pemerintahan Presiden Donald Trump tengah melakukan negosiasi dengan Iran, yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan diplomatik atas program nuklirnya.
Intelijen baru tersebut didasarkan pada komunikasi publik dan pribadi dari pejabat-pejabat senior Israel serta komunikasi Israel yang disadap, dan pengamatan terhadap pergerakan militer Israel yang dapat mengindikasikan serangan yang akan segera terjadi, CNN melaporkan.
CNN mengutip dua sumber yang mengatakan bahwa di antara persiapan militer yang diamati AS adalah pergerakan amunisi udara dan penyelesaian latihan udara.
Sebelumnya pada hari Selasa (20/5) waktu setempat, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan tuntutan AS agar Teheran menghentikan pengayaan uranium adalah “berlebihan dan keterlaluan,” demikian media pemerintah Iran melaporkan. Hal ini memicu keraguan mengenai apakah pembicaraan tentang kesepakatan nuklir baru tersebut akan berhasil.
Reuters tidak dapat segera mengonfirmasi laporan tersebut. Dewan Keamanan Nasional AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kedutaan Besar Israel di Washington juga tidak segera menanggapi, begitu pula Kantor Perdana Menteri Israel.