Jadwal Hari Tasyrik, Amalan dan Larangannya

Posted on

Bulan Dzulhijjah memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam, terutama setelah perayaan Idul Adha. Salah satu bagian penting dalam bulan ini adalah hari-hari Tasyrik, yang berlangsung selama tiga hari setelah Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Dilansir infoHikmah dari buku Dahsyatnya Puasa Sunah karya H. Amirulloh Syarbini dan Hj. Lis Nur’aeni Afgani dijelaskan hari Tasyrik merupakan momen untuk memperbanyak makan, minum, dan berdzikir kepada Allah SWT. Pada hari-hari ini, umat Islam dilarang berpuasa karena dianggap sebagai hari bersyukur dan bersuka cita.

Seperti disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Nabisyah Al-Hadzali RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Hari-hari Tasyrik adalah hari untuk makan, minum, dan berdzikir kepada Allah.” (HR Muslim)

Senada dengan itu, riwayat ‘Amr bin Al-‘Ash RA menyatakan bahwa Rasulullah SAW melarang umatnya berpuasa di hari Tasyrik dan memerintahkan mereka untuk berbuka.

“Hari-hari Tasyrik adalah hari-hari ketika Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk berbuka dan melarang kami berpuasa.”

Hadits-hadits tersebut menunjukkan bahwa hari-hari Tasyrik adalah waktu untuk mempererat hubungan sosial, mengingat nikmat Allah, dan meningkatkan ibadah, terutama dalam bentuk dzikir.

Menurut hasil sidang isbat awal Dzulhijjah 1446 H, Hari Raya Idul Adha tahun 2025 akan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Maka, hari-hari Tasyrik tahun ini akan jatuh pada:

Selama tiga hari ini, umat Islam dianjurkan untuk menikmati makanan, memperbanyak dzikir, serta tidak menjalankan puasa, sebagaimana ajaran Nabi SAW.

Dalam buku 12 Bulan Mulia – Amalan Sepanjang Tahun karya Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny, dijelaskan bahwa hari Tasyrik sangat dianjurkan untuk berzikir kepada Allah. Nabi SAW bersabda:

Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya ia adalah hari-hari untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah.”

Zikir yang dianjurkan meliputi:

Diceritakan bahwa Umar bin Khattab RA pernah bertakbir di Mina hingga suaranya menggema dan diikuti oleh banyak orang, hingga Mina dipenuhi gemuruh takbir.

Hal ini juga ditegaskan dalam firman Allah pada surat Al-Baqarah ayat 200:

فَاِذَا قَضَيْتُمْ مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَذِكْرِكُمْ اٰبَاۤءَكُمْ اَوْ اَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ

Artinya: Apabila kamu telah menyelesaikan manasik (rangkaian ibadah) haji, berzikirlah kepada Allah sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu. Di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” sedangkan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun.

Ayat ini menunjukkan pentingnya menjadikan hari Tasyrik sebagai momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, dengan rasa syukur dan ingatan yang kuat kepada-Nya.

Kapan Hari Tasyrik Idul Adha 2025?

Amalan yang Dianjurkan di Hari Tasyrik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *