Kawasan Simpang Kantor, tepatnya di persimpangan Jalan Titi Pahlawan dan Jalan KL Yos Sudarso, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, rusak parah. Lokasi tersebut sering jadi langganan banjir saat hujan turun.
Simpang Kantor merupakan kawasan padat lalu lintas di Medan Utara yang menghubungkan kawasan Medan Marelan, Medan Labuhan dan Pelabuhan Belawan.
Saat hujan melanda, banyak kendaraan kesulitan untuk melewati jalur Simpang Kantor. Pasalnya genangan air bisa setinggi paha prang dewasa.
Sulaiman (68) warga Sungai Mati, Medan Labuhan, yang berjualan es tebu di sekitar Simpang Kantor, mengaku sering kesusahan melintas saat hujan deras melanda kawasan tersebut.
“Kalau hujan deras, daerah Simpang Kantor ini sudah pasti banjir. Sudah gitu, banjirnya bisa sampai sepaha. Kadang saya takut jatuh masuk lubang, ngeri-ngeri sedap lah” kata Sulaiman, Jumat (21/11/2025).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Sulaiman mengaku kemacetan panjang selalu terjadi di Simpang Kantor apabila sedang banjir. Karena banyak kendaraan yang melintas pelan takut masuk lubang.
“Kalau hujan deras kan jadi banjir itu, di sini jadi macet. Para pengendara pelan-pelan melintasnya, takut mereka masuk lubang,” katanya.
Mirisnya, lanjut Sulaiman, kalau sudah banjir, genangan air baru benar-benar surut dua hari kemudian, dengan catatan tidak ada lagi hujan yang terjadi. Kalau hujan berlanjut, air surut lebih lama.
Sulaiman kadang harus pasrah, karena tak punya pilihan lain. Satu-satunya akses untuk sampai ke tempat jualannya hanya dengan melewati Simpang Kantor.
“Mau enggak mau saya harus lewat Simpang Kantor untuk cari nafkah. Karena kalau enggak jualan, orang di rumah mau makan apa,” ujarnya.
Sulaiman berharap pemerintah lebih peduli dan sigap untuk memperbaiki jalan dan drainase di kawasan Simpang Kantor, agar banjir tak lagi jadi lagi momok yang menakutkan bagi warga.
“Saya mohon pemerintah segera memperbaiki jalan dan drainase di Simpang Kantor ini. Biar kita warga sini tak susah berkegiatan. Semoga suara saya di dengar,” jelasnya.
Warga lainnya, Imran mengatakan Pemerintah Kota Medan belum pernah melakukan perbaikan terhadap jalan rusak di Simpang Kantor ini. Warga sekitar, kata Imran, beberapa kali secara sukarela menimbun jalan yang berlubang tersebut.
“Pihak sekolah swasta di dekat sini kemarin menimbun lubang pakai batu. Terus warga sekitar juga pernah ikut menimbun, kalau Pemko enggak pernah,” ucapnya.
“Mau enggak mau saya harus lewat Simpang Kantor untuk cari nafkah. Karena kalau enggak jualan, orang di rumah mau makan apa,” ujarnya.
Sulaiman berharap pemerintah lebih peduli dan sigap untuk memperbaiki jalan dan drainase di kawasan Simpang Kantor, agar banjir tak lagi jadi lagi momok yang menakutkan bagi warga.
“Saya mohon pemerintah segera memperbaiki jalan dan drainase di Simpang Kantor ini. Biar kita warga sini tak susah berkegiatan. Semoga suara saya di dengar,” jelasnya.
Warga lainnya, Imran mengatakan Pemerintah Kota Medan belum pernah melakukan perbaikan terhadap jalan rusak di Simpang Kantor ini. Warga sekitar, kata Imran, beberapa kali secara sukarela menimbun jalan yang berlubang tersebut.
“Pihak sekolah swasta di dekat sini kemarin menimbun lubang pakai batu. Terus warga sekitar juga pernah ikut menimbun, kalau Pemko enggak pernah,” ucapnya.
