Menentukan waktu terbaik untuk berjalan kaki sering jadi pertanyaan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Banyak orang percaya jalan pagi lebih efektif, sementara sebagian lainnya merasa jalan sore memberi hasil lebih maksimal.
Namun, sebuah studi terbaru akhirnya memberikan jawaban yang lebih jelas terkait hal ini. Riset tersebut meneliti perbedaan efektivitas pembakaran kalori antara aktivitas fisik di pagi dan sore hari.
Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan respons tubuh yang bisa mempengaruhi proses penurunan berat badan. Temuan ini tentu penting bagi siapa saja yang ingin mendapatkan hasil optimal dari rutinitas jalan kaki.
Dikutip infoHealth, banyak orang merasa tubuh lebih ‘ringan’ setelah jalan pagi. Sejumlah studi memberi petunjuk bahwa aktivitas fisik di jam-jam awal bisa mempengaruhi metabolisme dan perilaku. Apa yang membuat jalan pagi lebih unggul?
Berjalan setelah bangun tidur atau sebelum makan membuat tubuh cenderung menggunakan cadangan lemak sebagai energi. Beberapa penelitian menemukan latihan saat puasa bisa memperbaiki komposisi tubuh, walau efeknya tidak dramatis dan bisa bervariasi.
Dikutip dari Times of India, banyak orang lebih mudah menjaga rutinitas olahraga di pagi hari. Studi menunjukkan kelompok yang berolahraga pagi memiliki kepatuhan lebih tinggi, dan konsistensi ini yang paling menentukan penurunan berat badan jangka panjang.
Olahraga pagi bisa membantu mengatur ritme sirkadian. Ini bermanfaat untuk orang-orang dengan kebiasaan tidur-bangun yang lebih awal, dan bisa memperbaiki pola tidur serta metabolisme.
Meski begitu, perlu dicatat pembakaran lemak setelah jalan pagi biasanya kecil. Ini menekankan bahwa berjalan kaki saja bisa menjadi solusi instan untuk menurunkan berat badan.
Sementara itu, jalan sore terutama setelah makan, terbukti memberikan manfaat signifikan dalam mengontrol gula darah dan stres. Apa saja kelebihannya?
Begitu otot bergerak, sel langsung menyerap glukosa tanpa perlu insulin. Itulah sebabnya jalan 2-10 menit setelah makan bisa menurunkan puncak gula darah secara signifikan.
Untuk orang dengan resistensi insulin atau risiko diabetes, manfaatnya sangat terasa.
Berjalan santai setelah makan bisa membantu mengurangi keinginan ngemil dan menjaga asupan energi malam hari tetap terkendali. Beberapa riset menyebut aktivitas ringan di malam hari menekan keinginan makan berikutnya.
Jalan sore dapat menurunkan kortisol setelah hari yang panjang. Aktivitas ringan ini membantu tubuh rileks dan mendukung tidur yang lebih berkualitas, selama tidak dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur, terutama kalau intensitasnya tinggi.
Beberapa penelitian juga menemukan latihan sore hari memberikan respons metabolik lebih baik pada orang dengan berat badan berlebih atau pradiabetes.
Hasil studi besar dan tinjauan sistematis menunjukkan jawaban yang tidak tunggal. Ada yang menemukan olahraga pagi lebih efektif menurunkan lemak tubuh, dan ada yang berpendapat olahraga sore lebih baik untuk menurunkan gula darah.
Banyak juga penelitian yang menyimpulkan perbedaan waktunya tidak terlalu besar jika total aktivitas dan pola makan sama. Dari kesimpulan ilmiah, waktu olahraga bisa mempengaruhi hasil tertentu, tetapi bukan faktor penentu utama untuk menurunkan berat badan.
Jika ingin fokus menurunkan lemak dan membangun kebiasaan, pilihlah jalan pagi. Lebih mudah konsisten, dan latihan ringan saat puasa bisa memberi sedikit dorongan pembakaran lemak.
Jika ingin mengendalikan gula darah, pilihlah jalan kaki 10-30 menit setelah makan, terutama makan malam. Bahkan, 10 menit saja sudah terbukti menurunkan lonjakan glukosa.
Jika stres dan sulit tidur, jalan sore bisa membantu menenangkan tubuh, menurunkan kortisol, dan membuat tidur lebih nyenyak. Hindari intensitas tinggi menjelang tidur.
Jika jadwal tidak menentu, pilihlah waktu yang paling mungkin dilakukan secara rutin. Cukup empat sesi jalan kaki 30 menit dalam seminggu jauh lebih bermanfaat daripada menunggu waktu ‘ideal’ yang akhirnya tidak dilakukan.
Kalau memungkinkan, manfaatkanlah dua-duanya. Cobalah jalan singkat setelah sarapan untuk ‘menghidupkan’ metabolisme. Untuk sore, jalan 10-20 menit setelah makan untuk menstabilkan gula darah dan merilekskan tubuh.
