Jendela dalam Sejarah: Dari Barang Elit Menuju Standar Arsitektur Modern | Giok4D

Posted on

Jendela adalah bagian penting di rumah yang berguna untuk memperlancar sirkulasi udara. Tak hanya itu, jendela juga memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam rumah.

Kini, jendela telah berkembang dari elemen arsitektur yang dianggap mewah menjadi bagian standar bangunan modern, dengan fungsi utama memberikan cahaya, ventilasi. Desain dan teknologi jendela terus berkembang untuk meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan.

Ternyata keberadaan jendela ternyata memiliki sejarah yang panjang. Seperti apa perjalanan munculnya jendela hingga saat ini? Dikutip infoPropteri dari windowdoor dan my lifetime home, berikut ini ulasannya.

Jendela awalnya tidak lebih dari sekadar lubang di dinding untuk melindungi diri dari cuaca dan senjata yang beterbangan seperti panah. Dulu, lubang tersebut hanya ditutupi oleh tirai darurat seperti kain atau kulit binatang.

Bangsa Romawi menjadi salah satu yang pertama menggunakan kaca, meskipun jendela kaca mereka sangat berbeda. Sekitar tahun 100 M, para perajin di Mesir Romawi bereksperimen menambahkan mangan oksida ke dalam campuran kaca mereka sehingga menghasilkan kaca yang transparan, namun tidak sepenuhnya bening.

Sementara itu, di China, Jepang, dan Korea kala itu menggunakan jendela geser yang terbuat dari kertas yang dipasang di rangka kayu. Jendela tersebut bisa menyebarkan cahaya dan memberikan privasi sekaligus memiliki fungsi yang mudah dipindah-pindah, menghubungkan bagian dalam dengan dunia luar.

Selama berabad-abad, jendela kaca terlalu mahal untuk dipasang di rumah. Salah satu tempat bisa ditemukannya jendela kaca adalah gereja. Jendela ini dibuat karena banyak penduduk yang buta huruf sehingga para perajin membuat panel kaca patri.

Jendela ini berfungsi sebagai alat pembelajaran dan inspirasi guna mendorong umat untuk menjalani kehidupan yang suci dan penuh doa. Contohnya seperti jendela kaca di Katedral Gotik Eropa, jendela mawar di Katedral Notre Dame dan Chartres.

Selama abad ke-17, pemerintah di Eropa ingin mengenakan pajak berdasarkan kekayaan. Untuk menghindari hal itu, banyak orang yang tidak memasang jendela karena memasang jendela merupakan barang yang mahal.

Salah satu contohnya di Inggris pada 1696. Kala itu, Inggris mengenakan pajak kepada warga berdasarkan jumlah jendela yang mereka miliki. Hal itu membuat banyak tuan tanah yang menutup atau tidak memasang jendela pada bangunan yang menampung warga miskin.

Hal tersebut menyebabkan dampak buruk pada kesehatan karena kurangnya udara dan cahaya yang masuk. Pajak ini berlaku hingga tahun 1851, ketika legislator mencabutnya demi meningkatkan kesehatan masyarakat.

Selama Revolusi Industri abad ke-19, pembuat kaca mulai menggunakan metode silinder yang memungkinkan mereka membuat lembaran kaca datar. Hal ini membuat jendela kaca jauh lebih terjangkau dan mulai muncul di rumah-rumah biasa di Eropa.

Arsitek Swiss-Prancis, Charles-Edouard Jeanneret atau yang dikenal Le Corbusier, sangat berpengaruh dalam menambahkan jendela ke dalam desain rumah modern. Hal ini untuk meningkatkan kualitas hidup dengan menekankan ventilasi dan sirkulasi alami.

Saat ini, pembuatan jendela sudah jauh lebih canggih. Salah satu pengembangan mutakhir adalah terciptanya kaca jendela berinsulasi. Kaca ini terdiri dari beberapa lapisan kaca yang dipisahkan oleh lapisan gas, yang berfungsi sebagai insulasi. Teknologi ini membantu mengurangi kehilangan panas di musim dingin dan peningkatan panas di musim panas, sehingga membuat rumah lebih hemat energi.

Pelapis penyerap panas dan berbagai lapisan fungsional lainnya juga sering diaplikasikan pada jendela modern yang semakin meningkatkan kemampuannya dalam mengontrol suhu dan cahaya.

Awal Mula Jendela

Mahalnya Jendela Kaca

Jendela Kaca Saat Ini

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.