Listrik padam di sejumlah daerah di Aceh sudah terjadi beberapa hari. Listrik yang padam ini membuat warga menjerit.
“Listrik di tempat kami sudah padam hampir 20 jam. Ini terpaksa cari warung kopi untuk ngecas HP,” kata seorang warga di Lambaro Skep, Banda Aceh, Fahzi kepada infoSumut, Selasa (30/9/2025).
Listrik padam juga terjadi di wilayah Aceh Besar. Listrik di kawasan Baitussalam, Aceh Besar padam kembali Rabu (1/10/2025) sejak pukul 13.00 WIB.
“Hari ini lampu sudah mati lagi. Anak-anak terpaksa tidak pakai baju karena kepanasan,” kata seorang warga Aceh Besar, Saputri, Rabu (1/10/2025).
Padamnya listrik ini juga berpengaruh terhadap jaringan internet hingga suplai air dari PDAM.
General Manager (GM) PLN UID Aceh, Mundhakir, mengatakan gangguan kelistrikan yang terjadi pada Senin (29/9) sore menyebabkan PLN membutuhkan waktu untuk mengoperasikan kembali Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun. Gangguan itu menyebabkan berkurangnya pasokan daya listrik yang melayani pelanggan sekitar 250 MW.
“Karena berkurangnya pasokan listrik, maka dengan sangat terpaksa kami melakukan manajemen beban. Kami memprioritaskan rumah sakit, bandara, dan objek-objek vital serta fasilitas layanan umum lainnya,” kata Mudhakir dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).
Gangguan listrik itu disebut berdampak pada sebagian daerah yaitu Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Langsa, Aceh Tamiang, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Besar, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan, dan Banda Aceh.
PLN disebut telah menerjunkan 839 personel ke lapangan untuk memulihkan kembali sistem kelistrikan. PLN meminta maaf kepada masyarakat terdampak atas ketidaknyamanan yang terjadi.
“Kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak dalam upaya memulihkan sistem kelistrikan Aceh secepatnya,” jelas Mundhakir.