Jong Batak’s Arts Festival Kembali digelar tahun ini. Event ke-12 ini membawa tema isu pangan lokal dan lingkungan yang dikemas secara artistik.
“Ini tahun ke-12 yang mengangkat isu pangan lokal, bukan hanya ngobrol pangan saja tapi bagaimana posisi masyarakat adat, tanah, dan efek dinamika pangan hadir di tengah anak muda. Dalam pangan lokal ini banyak hal penting bagaimana menjaga kebutuhan kita dan alam ataupun tidak rakus ya,” ungkap kurator sekaligus ketua Rumah Karya Indonesia Ojax Manalu, Jumat (17/10/2025).
Event yang berlangsung 18-28 Oktober 2025 di Taman Budaya Medan ini diramaikan dengan banyak tenant. Menariknya, tenant yang mengisi event ini juga turut menggaungkan gerakan promosi panganan lokal.
“Lewat festival ini kami mencoba beri ruang besar dan gratis kepada usaha rumah tangga yang fokus di pangan lokal seperti penjual mi gomak, cimpa, makanan melayu, lapet, dan panganan lokal lainnya,” ujarnya.
“Ada juga penjual kacang gerobakan, sate padang yang akan berganti tiap malam mengisi tempat kita,” lanjut Ojax.
Event ini juga turut menghadirkan penyanyi sekaligus penulis lagu Tonggam Sirait, Punxgoaran yang akan menghibur infoers.
Menariknya, infoers wajib membawa wadah sendiri ke event ini lantaran tidak ada penggunaan wadah plastik selama acara berlangsung.
infoers diminta untuk membawa tumblr minuman, kotak bekal, dan alat makan. Event ini juga menyediakan air isi ulang untuk pengunjung.
“Mudah-mudahan ini enggak hanya sekadar perayaan tapi ada poin atau pesan yang diambil. Kalau pangan lokal ini masih ada berarti masih ada kebudayaan di dalamnya, inikan yang kita impikan,” pungkasnya.