Juru parkir (jukir) nakal viral karena mengubah nominal tarif di karcis parkir di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan dari semula Rp 5.000 jadi Rp 15 ribu. Polisi pun mengamankan pelaku.
Kanit Reskrim Polsek Medan Barat Iptu Febri Setiawan Sitepu menyebut pelaku berinisial IM (20). Pelaku diamankan pada Sabtu (9/8/2025) sekira pukul 24.00 WIB. IM
“Iya (diamankan), malam Minggu, sekitar jam 12, betnya (tanda pengenal) pun tidak ada (pelaku),” kata Febri saat dikonfirmasi infoSumut, Senin (11/8).
Febri menyebut pelaku mengakui telah menambahkan angka 1 di karcis parkir hingga tarif berubah dari semula Rp 5 ribu jadi Rp 15 ribu.
“Katanya iya, ditambahinnya (pelaku),” jelasnya.
Perwira pertama polri itu menjelaskan bahwa tidak ada yang membuat laporan atas kejadian itu. Alhasil, petugas kepolisian hanya melakukan pembinaan ke jukir tersebut.
“Pelapor atau korban tidak ada yang datang ke Polsek. Sudah kami pulangkan, (hanya) pembinaan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, ada unggahan viral di media sosial soal warga diminta bayar parkir sebesar Rp 15 ribu di Jalan Ahmad Yani. Ada juga foto karcis parkir yang bertuliskan Rp 15 ribu yang ternyata dimanipulasi jukir.
Dalam unggahan yang dilihat, karcis parkir itu memiliki nomor kode dan dikeluarkan Dishub Medan. Namun nilai yang tertulis dalam karcis itu Rp 15 ribu. Jika dilihat lebih seksama, tampak angka 1 pada nominal tersebut ditulis tangan.
Peristiwa itu disebut terjadi pada Sabtu (9/8) pukul 21.30 WIB.
Kabid Pengembangan, Pengendalian, Keselamatan Dishub Medan Richard Medy Simatupang pun mengatakan pihaknya mencari keberadaan pelaku atau jukir nakal tersebut.
“Kita dapat informasi tadi pagi, kita sudah suruh anggota cepat dicari siapa pelakunya,” kata Richard Medy Simatupang kepada infoSumut, Minggu (10/8) malam.
Richard menjelaskan sebenarnya tarif parkir di jalan tersebut Rp 5.000 untuk mobil. Namun dalam unggahan yang viral tampak di karcis parkir yang diberikan ke pengendara tertulis Rp 15.000. Menurutnya hal itu merupakan akal-akalan jukir tersebut.
“Itu bukan karcis dari Dinas Perhubungan, itukan ditulis pakai pulpen itu, jadi itu akal-akalan jukir, bukan perusahaan,” jelasnya.